Mengenal Cholinesterase Inhibitors, Terduga Racun untuk Alexei Navalny

Selasa, 25 Agustus 2020 09:56 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 20 Juli 2020. Alexei Navalny tinggal di Moskow bersama istri dan kedua anaknya. Namanya mulai muncul di pentas politik Rusia pada 2008. Saat itu, dia mulai menulis blog mengenai dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah perusahaan besar negara. REUTERS/Shamil Zhumatov

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Charite Berlin di Jerman menyatakan bahwa Alexei Navalny diduga koma karena efek zat dalam kelompok Cholinesterase Inhibitors. Walau begitu, masih belum diketahui secara spesifik nama zat yang dipakai untuk meracuni kritikus anti-pemerintah Rusia itu.

"Efek dari Cholinesterase Inhibitors beberapa kali ditemukan dalam pemeriksaan di laboratorium terpisah," ujar keterangan pers dari Rumah Sakit Charite Berlin, Jerman, sebagaimana dikutip dari kantor berita Deutsche Welle pada Senin kemarin, 24 Agustus 2020.

Cholinesterase Inhibitors bisa ditemukan dalam berbagai bentuk. Ada yang berbentuk obat-obatan, ada juga yang berupa pestisida atau agen syaraf (gas syaraf).

Dilansir dari Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NBCI), Cholinesterase Inhibitors adalah obat yang biasa digunakan untuk merawa pasein Alzheimer, Parkinson, dan Dementia. Sebab, Cholinesterase Inhibitors bisa mencegah enzim di otak yang merusak Acetylcholine.

Acetylcholine adalah zat kimia di dalam otak yang dipakai syaraf untuk berkomunikasi dari satu sel ke sel lainnya. Pada penderita Dementia atau Alzheimer, biasanya, jumlah Acetylcholine berkurang banyak sehingga hal itu harus dicegah.

Jika Cholinesterase Inhibitors digunakan secara berlebihan atau overdosis, efeknya bisa berbahaya. Beberapa di antaranya mulai dari mengakibatkan kerusakan total pada syaraf pusat, kematian akibat gagal pernafasan, hingga lumpuh total.

“Efek samping, terutama pada syaraf pusat, tidak dapat dihiraukan saat ini,” ujar pernyataan Rumah Sakit Charite Berlin.

Diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny adalah kritikus asal Rusia yang mendadak jatuh koma ketika melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow, pada Kamis pekan lalu. Ia ditemukan dalam keadaan tersungkur di kamar mandi pesawat yang ia tumpangi.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Omsk setelah pesawat yang ia tumpangi mendarat kembali di Siberia. Namun, ia tidak lama dirawat di sana karena beberapa hari kemudian dipindahkan ke Jerman. Adalah pihak keluarganya yang meminta Navalny dipindah dengan keyakinan ia akan dibiarkan mati oleh dokter di Siberia.

FERDINAND ANDRE | DW


News Link:
https://www.dw.com/en/berlin-hospital-says-alexei-navalny-was-likely-poisoned/a-54679649
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544336/

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

17 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya