Brenton Tarrant Mengaku Mau Membunuh Lebih Banyak Orang dan Membakar Masjid

Senin, 24 Agustus 2020 17:30 WIB

Brenton Tarrant, teroris yang menembak dan membunuh jemaah dalam serangan masjid Christchurch, terlihat selama sidang vonis di Pengadilan Tinggi di Christchurch, Selandia Baru, 24 Agustus 2020. [John Kirk-Anderson / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Brenton Tarrant, teroris yang membantai 51 orang dan melukai 40 lainnya selama penembakan di Christchurch tahun lalu, mengatakan kepada polisi bahwa dia berharap untuk membunuh lebih banyak orang dan membakar masjid.

Tarrant mengatakan ingin menanamkan ketakutan pada orang non-Eropa dan telah merencanakan serangan terhadap masjid-masjid Selandia Baru lainnya sebelum memutuskan meneror masjid di Christchurch, menurut laporan Stuff.co.nz, 24 Agustus 2020.

Orang-orang terdekat terakhir yang dia hubungi sebelum memulai pembantaian pada 15 Maret adalah keluarganya melalui pesan teks yang dikirim pada pukul 13.31, memberi tahu mereka tentang rencananya. Polisi menerima 111 panggilan pertama dari Masjid An-Nur, yang juga dikenal sebagai Masjid Al Noor, 10 menit kemudian.

Brenton Tarrant, teroris penganut supremasi kulit putih, menunjukkan wajah tanpa emosi ketika mendengar testimoni kerabat korban penembakan di Christchurch.

Dikutip dari Reuters, Brenton Tarrant, warga Australia berusia 29 tahun, telah mengaku bersalah atas dakwaan pembunuhan 51 orang, percobaan pembunuhan terhadap 40 orang, dan satu dakwaan melakukan aksi terorisme ketika dia menembakkan peluru secara membabi buta di Christchurch yang dia siarkan secara langsung di Facebook-nya.

Advertising
Advertising

Dia akan menjadi orang pertama di Selandia Baru yang menerima hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, ketika hakim Pengadilan Tinggi menghukumnya akhir pekan ini karena melakukan penembakan paling mematikan dalam sejarah Selandia Baru pada 15 Maret tahun lalu.

Para korban adalah jemaah di Masjid An-nur Masjid dan Linwood Islamic Center (Masjid Linwood) di Christchurch.

Brenton Tarrant, yang diduga melakukan penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat, 15 Maret 2019. Polisi berhasil menangkap Brenton bersama tiga terduga lainnya. Media Sosial/REUTERS

Rincian baru muncul saat ringkasan fakta dibacakan di pengadilan pada Senin pagi, termasuk rencana penyerangan oleh pria bersenjata itu dan laporan grafis dari penembakan "sistematis" yang dia lakukan, termasuk terhadap anak-anak.

Brenton Tarrant mengemudi ke timur di sepanjang Linwood Ave sebelum berbelok ke kanan ke Aldwins Rd dan terus ke Brougham St, di mana petugas polisi menabrakkan kendaraannya dengan mobil polisi. Brenton Tarrant tidak melawan saat dia ditangkap.

Saat diwawancarai polisi, dia mengaku hendak masuk ke masjid berikutnya dengan niat membunuh sebanyak mungkin orang. Dia mengatakan dia ingin membunuh lebih banyak orang daripada dan sedang dalam perjalanan ke masjid Ashburton untuk melakukan serangan lain ketika dia dihentikan.

Dia mengakui penembakan itu adalah "serangan teror" dan mengatakan motifnya didasari keyakinan ideologisnya. Tarrant mengatakan dia bermaksud untuk menanamkan ketakutan pada populasi Muslim atau lebih umumnya imigran non-Eropa.

Brenton Tarrant mengaku ke polisi mulai merencanakan serangan terhadap masjid-masjid Selandia Baru lainnya sebelum memutuskan serangan di Christchurch.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

16 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

27 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

40 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

44 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

46 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

48 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

51 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

52 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

52 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya