Kepala Layanan Pos AS Dukung Pilpres Amerika via Pos

Sabtu, 22 Agustus 2020 17:19 WIB

Seseorang memasukan surat ke kotak surat Layanan Pos AS (USPS) di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 14 Agustus 2020. [REUTERS / Rachel Wisniewski]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Layanan Pos AS, Louis DeJoy, membantah tuduhan bahwa dirinya berniat menggagalkan mekanisme Pilpres Amerika via pos. Ia mengklaim mendukung mekanisme Pilpres Amerika via pos sehingga tidak masuk akal jika ia mencoba menggagalkannya.

"Saya sudah berkali-kali memilih mekanisme Pilpres Amerika via pos. Saya bisa memastikan Layanan Pos AS bisa mengantarkan, mengumpulkan, dan memproses surat suara secara tepat waktu," ujar DeJoy ketika menghadap Kongres AS pada Jumat waktu setempat, 21 Agustus 2020.

Diberitakan sebelumnya, Louis DeJoy dituduh bersekongkol dengan Presiden Amerika Donald Trump untuk melumpuhkan Layanan Pos AS. Tujuannya, untuk memastikan Pilpres Amerika tidak digelar via pos. Adapun acuan yang dipakai para penuduhnya adalah DeJoy ditunjuk oleh Donald Trump dan Ia baru saja mengetatkan anggaran dan operasional Layanan Pos AS.

Sebagaimana diketahui, Donald Trump menentang keras Pilpres Amerika via pos. Menurutnya, mekanisme yang dipilih untuk merespon pandemi Corona itu rentan dicurangi. Ia lebih memilih Pilpres Amerika ditunda dibanding digelar via pos. Tak ayal hal itu dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan DeJoy.

Selama memimpin Layanan Pos AS, DeJoy memang membuat sejumlah perubahan besar di operasionalnya. Selain memangkas anggaran, ia juga mengurangi jam lembur, mengurangi jam operasional, memperpendek jarak pengantaran surat, serta mengurangi alat pemrosesan surat. Semua itu diklaim untuk mengefisiensikan anggaran dan operasional Layanan Pos AS yang terdampak pandemi.

Ketika dirinya dituduh hendak melumpuhkan Layanan Pos AS, DeJoy langsung menghentikan semua perubahannya. Kebijakannya akan dilanjutkan lagi seusai Pilpres Amerika dengan sejumlah tambahan baru. Walau begitu, di depan Kongres, ia mengatakan bahwa dengan atau tanpa kebijakannya, Pilpres Amerika tak akan terganggu.

"Kami bisa memastikan 95 persen surat suara bisa diantar dalam tuga hari seperti ketika Pemilu Kongressional di tahun 2018,. Priotitas kami adalah memastikan Pilpres Amerika via pos berjalan lancar," klaim DeJoy.

"Warga Amerika memiliki hak untuk bisa mengikuti Pilpres Amerika via Pos. Jadi, kami mendukungnya...September ini, kami akan mengirim panduan soal Pilpres Amerika via pos," ujar DeJoy menegaskan.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

15 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya