Sejarah Museum Chora, Bekas Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Jadi Masjid

Sabtu, 22 Agustus 2020 14:00 WIB

Museum Chora (Kariye) di Istanbul, Turki, 28 August 2006.[wikimedia.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengubah museum bersejarah bekas gereja menjadi masjid pada Jumat setelah sebulan sebelumnya mengubah Museum Hagia Sophia menjadi masjid.

Erdogan dengan Partai AK yang berakar pada Islam konservatif, telah memposisikan dirinya sebagai pendukung Muslim Turki dan bulan lalu bergabung dengan puluhan ribu jemaah dalam salat Jumat pertama di Hagia Sophia dalam 86 tahun terakhir.

Tahun lalu, pengadilan Turki membatalkan keputusan pemerintah tahun 1945 yang mengubah Chora menjadi museum yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan.

Pada 21 Agustus Erdogan mengubah gereja abad pertengahan yang bernama lengkap Gereja Juru Selamat Suci di Chora, yang dibangun di dekat tembok kota kuno Konstantinopel, menurut Reuters, 22 Agustus 2020.

Dekrit yang ditandatangani oleh Erdogan dan diterbitkan dalam lembaran resmi Turki menyatakan "pengelolaan Masjid Kariye dipindahkan ke Direktorat Urusan Agama, dan (masjid) dibuka untuk beribadah."

Advertising
Advertising

Museum Chora.[Anadolu]

Gereja Chora, atau Kariye dalam bahasa Turki, berisi mosaik dan lukisan dinding Bizantium abad ke-14 yang menampilkan pemandangan dari cerita-cerita Alkitab.

Mosaik itu diplester setelah Konstantinopel ditaklukkan oleh Kesultanan Ottoman pada 1453, tetapi terungkap kembali ketika bangunan itu diubah menjadi museum oleh republik sekuler Turki lebih dari 70 tahun yang lalu.

Sebuah gereja pertama kali dibangun di situs tersebut pada abad ke-4, tetapi sebagian besar bangunan yang ada berasal dari gereja abad ke-11 yang sebagian dibangun kembali 200 tahun kemudian setelah gempa bumi.

Petugas polisi Turki berjaga di atas museum Kariye (Chora), gereja St. Savior abad ke-11, selama kunjungan Pangeran Charles Inggris dan istrinya Camilla di Istanbul, 28 November 2007. [REUTERS / Fatih Saribas]

Menurut situs web Church of Chora, biara bernama Chora pada awalnya dibangun tepat di luar tembok kota Konstantinopel tetapi tetap menggunakan nama Chora bahkan setelah tembok-tembok itu diperluas oleh Theodosius II pada tahun 413–414.

Nama ini berasal dari kata Yunani "Hora" yang berarti "negara" atau "tanah", mengacu pada lokasinya dan membawa makna simbolis karena mosaik gereja menggambarkan Kristus sebagai Tanah Yang Hidup.

"Mosaik dan lukisan dinding di Chora adalah contoh terindah yang berasal dari periode terakhir lukisan Bizantium (abad ke-14)", kata situs resmi Museum Chora, dikutip dari Middle East Eye.

Gereja Chora dan Hagia Sophia memiliki sejarah yang sama, karena keduanya awalnya dibangun kembali oleh kaisar Bizantium Justinian pada abad keenam. Mosaik dan lukisan dinding yang terkenal yang menggambarkan kehidupan Yesus dan Bunda Maria ditambahkan ke gedung pada abad ke-14 setelah beberapa rekonstruksi dan perluasan.

Bangunan itu diubah menjadi masjid pada tahun 1511, beberapa dekade setelah penaklukan Istanbul pada 1453. Baik Hagia Sophia maupun Gereja Chora digali oleh ahli filantropis dan Bizantium Amerika yang sama, Thomas Whittemore, pada tahun 1930-an dan 1940-an.

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

19 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

4 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

12 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

14 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

17 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

19 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya