Jared Kushner Disebut Mau Jual F-35 ke Uni Emirat Arab Tanpa Diskresi Israel

Jumat, 21 Agustus 2020 11:00 WIB

Penasihat Trump Jared Kushner mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Kabinetnya di Gedung Putih di Washington, AS, 16 Agustus 2018. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior Gedung Putih dan menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner, diam-diam mau menjual jet tempur F-35 kepada Uni Emirat Arab setelah normalisasi hubungan dengan Israel.

Kesepakatan tertutup tanpa melibatkan Israel ini menimbulkan kebingungan di antara lembaga dan komite kongres yang tidak mengetahui tentang klausul penjualan F-35.

Kushner mendukung diskusi pemerintah dengan UEA tentang potensi penjualan senjata tingkat lanjut, yang dipimpin oleh Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) untuk Timur Tengah, Miguel Correa, kata seorang pejabat senior pemerintah, seperti dilaporkan CNN, 21 Agustus 2020.

Tertutupnya diskusi ini telah menciptakan kebingungan di seluruh lembaga pemerintah AS, menurut dua pejabat Departemen Luar Negeri dan beberapa asisten kongres.

Trump mengatakan potensi penjualan F-35 ke UEA sedang ditinjau selama konferensi pers pada Rabu. Dia juga mengatakan bahwa UEA memiliki uang untuk membayar jet tempur mahal tersebut.

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, mengatakan kepada Atlantic Council pada Kamis bahwa syarat kesepakatan normalisasi dengan Israel termasuk menghapus hambatan penjualan F-35 ke Uni Emirat Arab.

"Kami memiliki permintaan yang sah yang ada di sana. Kami harus mendapatkan F-35... seluruh gagasan tentang keadaan berperang atau perang dengan Israel tidak ada lagi," kata Anwar Gargash dalam wawancara virtual dengan Atlantic Council, dikutip dari Reuters.

Pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35B mendarat di atas kapal induk serbu amfibi USS di perairan pulau paling selatan Jepang Okinawa 23 Maret 2018. F-35B mampu melaju dengan kecepatan maksimum Mach 1.67 atau 2.065 km per jam. REUTERS/Issei Kato

Kementerian Luar Negeri UEA juga mengatakan pada Kamis bahwa UEA telah menerbangkan model paling canggih dari F-16 buatan AS selama lebih dari 15 tahun. "Menghadapi ancaman baru dan musuh yang lebih canggih, kami akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan udara kami. F-35 telah menjadi bagian dari rencana ini selama lebih dari enam tahun," tulis pernyataan Kemenlu UEA.

"Dengan penandatanganan perjanjian baru dan jaminan tambahan yang diberikannya, kami mengharapkan kerja sama keamanan yang lebih erat di antara ketiga negara termasuk pertahanan dan sistem udara," lanjut pernyataan itu.

Namun, rumor penjualan jet tempur generasi kelima itu dibantah dan diprotes oleh perdana menteri Israel. Benjamin Netanyahu mengatakan penjualan F-35 bukanlah bagian dari kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirat Arab.

The New York Times melaporkan pada Rabu bahwa militer Uni Emirat Arab diberi pengarahan rahasia oleh pejabat pemerintahan Trump tentang jet tempur F-35 dalam beberapa pekan terakhir.

Laporan tentang kemungkinan kesepakatan senjata muncul Selasa ketika salah satu surat kabar terkemuka Israel menuduh ada "klausul rahasia" dalam kesepakatan Israel untuk menormalkan hubungan dengan UEA, yang akan memungkinkan UEA membeli miliaran dolar AS perangkat keras militer canggih dari AS, termasuk drone, pesawat tempur siluman F-35, dan persenjataan lainnya.

Laporan tersebut menimbulkan keresahan di Israel karena potensi ancaman terhadap superioritas militer Israel di kawasan Timur Tengah. Israel telah lama menentang penjualan sistem senjata strategis ke negara-negara lain di Timur Tengah dan berdasarkan hukum AS, setiap penjualan senjata harus mempertimbangkan keunggulan militer kualitatif Israel.

Amerika Serikat telah menjual F-35 kepada sekutu, termasuk Turki, Korea Selatan, Jepang, Israel, dan terakhir menyetujui penjualan 32 unit F-35 ke Polandia pada Januari meski baru bisa dikirim pada 2024. Setiap penjualan jet tempur F-35 ke negara lain juga harus melewati persetujuan kongres AS.

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

47 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

7 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

8 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

8 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

9 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

9 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

10 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

10 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

10 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

11 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya