TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat tetap berminat menjual jet tempur F-35 ke Uni Emirat Arab meski ditentang oleh Israel.
Pada Rabu malam Donald Trump mengatakan AS sedang mempertimbangkan penjualan F-35 ke Uni Emirat Arab.
Komentar Trump muncul dua hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menentang penjualan F-35.
Netanyahu membantah laporan bahwa kesepakatan itu adalah bagian dari perjanjian normalisasi antara Israel dan UEA, dan sumber Gedung Putih mengonfirmasi bahwa itu tidak ada dalam kesepakatan damai, menurut Jerusalem Post, 21 Agustus 2020.
Namun, UEA telah menjelaskan bahwa mereka tertarik untuk membeli pesawat tersebut. Trump mengakui hal ini, mengatakan UEA menginginkan "cukup banyak F-35".
"Itu adalah jet tempur terhebat di dunia. Mereka ingin membeli F-35, kita akan lihat apa yang terjadi. Itu sedang ditinjau," kata Trump.
"Mereka (UEA) pasti punya uang untuk membayarnya. Itu menyenangkan karena seringkali ketika kita membuat kesepakatan, mereka tidak memiliki 10 sen, negara-negara yang membeli ini. Kami memberi kepada mereka, katakanlah 'Bagaimana kalau membayar ini nanti?' Tapi mereka tidak pernah membayar karena mereka tidak punya uang," ujar Trump.
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan tersenyum ketika dia duduk dengan Presiden AS Donald Trump ketika mereka bertemu di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington. [Yeni Safak]
The New York Times melaporkan bahwa pemerintahan Trump mempercepat proses penjualan jet, serta drone canggih, ke UEA, dan Gedung Putih membantah bahwa itu terkait langsung dengan kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel.
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab mengatakan pada Kamis bahwa kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel harus menghilangkan hambatan apapun bagi Amerika Serikat untuk menjual jet tempur siluman F-35 ke negara Teluk Arab.
"Kami memiliki permintaan yang sah yang ada di sana. Kami harus mendapatkan jet tempur itu... seluruh gagasan tentang keadaan berperang atau perang dengan Israel tidak ada lagi," kata Menteri Luar Negeri Anwar Gargash dalam wawancara online dengan Atlantic Council, dikutip dari Reuters.
Namun, dia mengatakan UEA belum membuat permintaan apa pun kepada Amerika sejak kesepakatan dengan Israel, meski Uni Emirat Arab telah lama tertarik dengan jet tempur buatan Lockheed Martin, yang juga digunakan oleh Israel.
Seorang sumber sektor industri mengatakan kepada Reuters bahwa Amerika Serikat sedang mengincar penjualan F-35 ke UEA dalam perjanjian sampingan untuk kesepakatan UEA-Israel.
Namun, setiap penjualan F-35 bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk dinegosiasikan dan dikirimkan, sementara perdana menteri Israel mengatakan negaranya akan menentang penjualan apa pun, dengan alasan kebutuhan untuk mempertahankan superioritas militer Israel di wilayah tersebut.
Amerika Serikat telah menjual jet tempur F-35 kepada sekutu, termasuk Turki, Korea Selatan, Jepang, dan Israel, tetapi penjualan F-35 ke negara Teluk Arab memerlukan tinjauan lebih dalam karena kebijakan AS agar Israel mempertahankan keunggulan militer di Timur Tengah.