Donald Trump Akan Blokir TikTok dan WeChat Jika Tidak Dijual dalam 45 Hari

Jumat, 7 Agustus 2020 18:00 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara selama briefing harian tentang virus corona di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Juli 2020. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump pada Kamis mengeluarkan perintah eksekutif yang akan memblokir TikTok dan WeChat di Amerika Serikat jika perusahaan induknya di Cina tidak menjualnya dalam waktu 45 hari.

Perintah eksekutif tidak merinci uang hasil penjualan yang mesti diberikan kepada Departemen Keuangan AS seperti yang ditekankan Trump beberapa hari terakhir.

Perintah eksekutif ini semakin memanaskan hubungan Amerika Serikat dengan Cina yang sudah menegang di berbagai isu, mulai dari regional Laut Cina Selatan, otonomi Hong Kong, penutupan konsulat, hingga tuduhan pencuriah teknologi oleh Cina.

Perintah eksekutif akan melarang transaksi apapun oleh siapa pun, atau sehubungan dengan properti apapun yang tunduk pada yurisdiksi Amerika Serikat, dengan ByteDance, perusahaan Cina yang memiliki TikTok, dikutip dari CNN, 7 Agustus 2020.

Tindakan tersebut meningkatkan tekanan pada negosiasi penjualan TikTok.

Advertising
Advertising

Microsoft mengatakan pada Ahad bahwa pihaknya sedang menuju proses untuk mengakuisisi TikTok setelah percakapan antara CEO Satya Nadella dan Presiden Trump. Pada hari Senin, Trump menetapkan 15 September sebagai batas waktu TikTok untuk menemukan pembeli AS.

Jika gagal menjualnya, pemerintah akan menutup aplikasi di Amerika Serikat, kata Trump. Trump juga mengatakan kesepakatan apapun harus memberikan "sejumlah besar uang" ke Departemen Keuangan AS.

Aplikasi berbagi pesan WeChat dan aplikasi video pendek TikTok terlihat di dekat bendera Cina dan AS dalam gambar ilustrasi yang diambil 7 Agustus 2020.[REUTERS / Florence Lo / Illustration]

Pemerintahan Trump minggu ini menuduh aplikasi Cina tidak bisa dipercaya untuk terus beroperasi di jaringan digital AS, dengan menyebut WeChat dari Tencent dan TikTok dari ByTance sebagai ancaman keamanan nasional signifikan, Reuters melaporkan.

Perintah eksekutif Trump pada Kamis juga menuduh bahwa TikTok secara otomatis menyimpan informasi dari penggunanya seperti data lokasi dan riwayat penelusuran dan pencarian, yang akan mengizinkan Partai Komunis Cina mengakses informasi pribadi warga Amerika.

Ini berisiko memberi peluang pemerintah Cina melacak lokasi karyawan dan kontraktor Federal, membuat berkas informasi pribadi untuk pemerasan, dan melakukan spionase perusahaan, bunyi perintah eksekutif.

ByteDance menolak berkomentar terkait perintah eksekutif Trump.

Tencent mengatakan kepada CNN Business pihaknya sedang meninjau perintah eksekutif untuk mendapatkan penilaian penuh, kata juru bicara perusahaan.

Saham di Tencent anjlok sebanyak 10% di Hong Kong setelah pengumuman perintah eksekutif.

Sementara Cina dengan tegas menentang perintah eksekutif dan akan membela hak-hak dan kepentingan bisnis Cina yang sah, kata juru bicara kementerian luar negeri Cina Wang Wenbin mengatakan pada jumpa pers hari Jumat.

TikTok mendapat kecaman dari anggota parlemen AS atas kekhawatiran keamanan nasional seputar pengumpulan data karena ketidakpercayaan antara Washington dan Beijing tumbuh.

Larangan transaksi AS dengan Tencent, salah satu perusahaan internet terbesar di dunia, menandakan semakin terpecahnya internet global dan memutus hubungan lama antara industri teknologi di Amerika Serikat dan Cina.

Larangan WeChat akan menjadi pukulan bagi diaspora Cina, mahasiswa, dan pihak lainnya di Amerika Serikat yang mengandalkan WeChat untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan mitra bisnis di Cina.

Berita terkait

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

17 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

1 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

2 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

2 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

2 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

3 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya