Suasana Masjid Al-Aqsa yang kembali dibuka di tengah pandemi di Yerusalem, 31 Mei 2020. Otoritas masjid mengharuskan jamaah mengenakan masker dan membawa sajadah pribadi jika mereka ingin beribadah di dalam masjid atau di halaman luar kompleks. REUTERS/Ammar Awad
TEMPO.CO, Jakarta - Saebanyak 228 ekstrimis Yahudi dilaporkan menggrebek Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem kemarin.
Menurut pejabat dari Wakaf Islam Yerusalem kepada Anadolu Agency yang dikutip Daily Sabah, para ekstrimis Yahudi itu memasuki Masjid Al-Aqsa dengan dilindungi polisi Israel.
Belum ada penjelasan resmi apa alasan penggrebekan . Namun, pejabat Wakaf menjelaskan, telah terjadi peningkatan jumlah penggrebekan masjid yang dilakukan para ekstrimis Yahudi.
Merujuk pada Perjanjian Damai antara Israel dan Yordania tahun 1994, semua wakaf di Yerusalem dilindungi lembaga Wakaf Islam yang dinaungi Kementerian Wakaf Yordania, Urusan Islam, dan Tempat-tempat Suci.
Orang Yahudi yang biasa mengunjungi Masjid Al-Aqsa mendapat izin dari Wakaf Islam Yerusalem.Israel tidak mengakui kedaulatan Wakaf.
Advertising
Advertising
Masjid Al-Aqsa merupakan masjid tersuci ketiga bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.