Rabi Yahudi Doakan Kesehatan Raja Salman

Kamis, 23 Juli 2020 12:00 WIB

Raja Salman bin Abdulaziz hadir melalui tautan video KTT G20 yang digelar virtual tentang penyakit virus Corona (COVID-19), di Riyadh, Arab Saudi 26 Maret 2020. [Bandar Algaloud / Atas perkenan Kerajaan Saudi / Handout Kerajaan Saudi via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Rabi Yahudi yang tinggal di Yerusalem mendoakan kesehatan Raja Salman bin Abdulaziz yang dirawat di rumah sakit karena radang kantung empedu pekan ini.

Doa dari Radi David Rosen diunggah di akun Twitter Kementerian Luar Negeri Israel berbahasa Arab. Rosen juga meminta raja berusia 84 tahun itu untuk dapat terus memimpin rakyatnya dan mempromosikan inisiatif untuk perdamaian di wilayah dan dunia secara keseluruhan, dikutip dari Middle East Monitor, 23 Juli 2020.

Raja Salman Arab Saudi pada Selasa mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang dan mendoakan kesehatannya sejak ia dirawat di rumah sakit di Riyadh minggu ini, Arab News melaporkan.

Raja Salman menyatakan rasa terima kasihnya melalui tautan video dari Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal ketika dia memimpin rapat virtual kabinet Saudi.

Rabi David Rosen.[Canadian Jewish News]

Advertising
Advertising

Rabi David Rosen, yang lahir di Inggris, pindah ke Yerusalem untuk belajar di yeshiva pada masa remajanya dan kemudian bertugas di tentara Israel selama Perang Enam Hari. Dia juga anggota ketua Komisi Perkumpulan Rabi untuk Dialog Antaragama Israel.

Rosen, yang juga kepala internasional Dialog Antaragama di American Jewish Committee (AJC), menyatakan rasa terima kasihnya kepada Raja Salman karena menjadi tuan rumah dan menjamu anggota dewan direksi lain dari Pusat Dialog Antaragama dan Antarbudaya King Abdullah International (KAICIID) ) di istananya pada bulan Februari.

Pusat ini didirikan delapan tahun lalu dan berbasis di ibu kota Austria, Wina, dan dinamai setelah pendahulunya Raja Salman, mendiang Raja Abdullah.

Doa Radi Rosen datang ketika Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya semakin memperbaiki hubungan dengan Israel. Baru-baru ini, seorang akademisi Arab Saudi menerbitkan sebuah makalah dalam jurnal Israel dengan tujuan mendekatkan kedua negara.

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

5 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

6 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

6 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

7 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

7 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

7 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

8 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

8 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya