TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri Israel mengatakan pada hari Minggu akan mengizinkan warga Israel berkunjung ke Arab Saudi untuk kunjungan religius atau bisnis.
Pengumuman ini adalah tanda terbaru dari hubungan yang tenang namun menghangatkan antara Israel dan Arab Saudi. Pengumuman juga datang beberapa hari sebelum Gedung Putih mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah Palestina Israel dan untuk mencari dukungan Saudi.
Dikutip dari Times of Israel, 28 Januari 2020, Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik formal. Namun, kedua pihak sejalan dengan satu tujuan dalam permusuhan terhadap Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sering membanggakan saluran diplomatik "belakang" dengan negara-negara Arab yang tidak memiliki hubungan formal dengan negara Yahudi. Saat ini Israel memiliki perjanjian damai dengan hanya dua negara Arab, Mesir dan Yordania.
Dalam pengumuman hari Minggu, Muslim Israel dapat pergi ke Arab Saudi untuk Berhaji. Di masa lalu, kunjungan semacam itu memerlukan izin khusus dari pemerintah, kata kementerian dalam negeri Israel.
Sementara warga Israel Yahudi akan diizinkan pergi ke Arab Saudi untuk melakukan transaksi bisnis. Dikabarkan beberapa orang Israel diyakini telah mengunjungi Arab Saudi, dan ini memerlukan paspor asing atau izin khusus, menurut New York Times.
Dalam pengumumannya, Kementerian Dalam Negeri mengatakan pengunjung Israel akan membutuhkan undangan resmi untuk memasuki kerajaan Saudi. Keputusan itu telah dikoordinasikan dengan para pejabat keamanan Israel dan badan-badan "relevan" lainnya, termasuk Kementerian Luar Negeri.
Pada tahun 2018, Arab Saudi mengizinkan India Air untuk terbang melalui wilayah udara di rute Israel, memotong beberapa jam perjalanan.
Dukungan Saudi untuk rencana perdamaian AS yang baru akan memberikan momentum yang signifikan untuk inisiatif ini. Namun, masih belum jelas apakah Arab Saudi akan melakukannya, mengingat perlawanan keras Palestina terhadap rencana perdamaian Timur Tengah yang disponsori AS.
GALUH KURNIA RAMADHANI | TIMES OF ISRAEL | NEW YORK TIMES | AL JAZEERA