TEMPO.CO, Jakarta -Militer Amerika melancarkan serangan udara ke Somalia pada Selasa kemarin waktu setempat. Aksi itu dilakukan untuk membalas serangan ISIS ke pasukan lokal yang disokong Amerika.
"Komando Militer AS di Afrika telah meluncurkan serangan udara ke ISIS di Somalia setelah mereka menyerang pasukan lokal di Timirshe, 21 Juli," ujar keterangan pers Militer Amerika, Rabu, 22 Juli 2020.
Ketika serangan udara diluncurkan, personil militer Amerika juga berada di lokasi untuk membantu pasukan lokal. Belum diketahui apakah pasukan lokal dan Amerika ada yang menjadi korban ketika serangan udara itu terjadi.
"Sejauh ini, serangan udara yang kami lakukan tercatat membunuh tujuh teroris ISIS," ujar pernyataan pers Militer Amerika.
Dikutip dari CNN, sel ISIS di Somalia tidaklah sebesar sel di negara lainnya. Oleh karenanya, sel tersebut relatif jarang diserbu oleh Amerika. Terakhir kali Amerika menyerang sel ISIS di Somalia, hal itu terjadi Oktober lalu. Amerika, akhir-akhir ini, lebih banyak menyerang affiliasi Al Qaeda, Al-Shabaab.
Per berita ini ditulis, Amerika memiliki kurang lebih 500 personil militer di Somalia. Tugas mereka, selain memerangi ISIS dan Al-Shabaab, adalah menyokong operasi pasukan lokal.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
5 hari lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya
15 hari lalu
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya
Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.