Warga Desa di Kenya Menang Gugatan Pencemaran Timbal Rp 177,5 M

Sabtu, 18 Juli 2020 20:01 WIB

Aktivis lingkungan Kenya, Phyllis Omido dan warga desa terpencil Owino Uhuru menggugat pemerintah dan pabrik aki baterei karena anak-anak mereka dan warga terkena racun timbal.. [CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Kenya memenangkan gugatan warga desa terpencil dengan memerintahkan pemerintah dan pabrik aki baterei daur ulang membayar dana kompensasi sebesar US$ 12 juta atau setara Rp 177,5 miliar kepada anak-anak dan warga desa yang keracunan timbal.

Dana kompensasi diwajibkan dibayarkan dalam tempo 90 hari sejak diputuskan.

Pengadilan yang mengeluarkan putusan pada hari Kamis, 16 Juli 2020 juga memerintahkan pemerintah untuk membersihkan desa terpencil di Mombosa, Owino Uhuru, dalam tempo 4 bulan lamanya.

Aktivis lingkungan Phyllis Omido yang membantu warga melakukan gugatan terhadap pemerintah dan pemilik pabrik menuding keduanya merusak lingkungan dan Undang-Undang HAM dan meracun masyarakat dengan pencemaran timbal.

Menurut Omido kepada CNN, banyak orang awalnya tidak percaya dirinya dan tentang timbal yang menerpa warga di desa terpencil itu.

Advertising
Advertising

"Namun sekarang pengadilan melihat bahaya yang menerpa warga," kata Omido.

Omido sebelumnya karyawan pabrik aki baterai daur ulang, Metal Refinery EPZ. Dia menjabat manajer hubungan komunitas di tahun 2009.

Tiga bulan bekerja, Omido memutuskan berhenti dari pekerjaannya saat bayinya sakit. Dokter menemukan timbal saat dilakukan tes darah. Bayinya diduga terkena racun timbal saat meminum ASI ibunya.

"Bayi saya sakit tetapi saya juga merasa tidak enak. Mata kami di pabrik berair dan bau dari pabrik menyengat. Hal ini membuat saya berpikir tentang apa yang mereka produksi," kata Omido.

Ternyata, Omino tidak sendirian karena warga juga mengalami hal serupa. Dia memutuskan agar penduduk melakukan tes darah juga.

Pabrik yang beroperasi secara ilegal selama 8 tahun akhirnya tutup pada tahun 2014.

Puluhan warga kemudian menjalani tes darah atas bantuan pemerintah pada tahun 2015. Hasil tes menunjukkan level timbal dalam darah warga sudah berbahaya berdasarkan Pusat Pengawasan Penyakit Kenya.

Di tahun yang sama, Omido meraih penghargaan 2015 Goldman Environmental Prize Winner dan dijuluki Erin Brockovich Afrika Timur.

Omido menjelaskan dampak dari timbal di tubuh anak-anak desa terpencil masih ditemukan. Ratusan anak-anak yang terduga terkena racun timbal baterai masih menjalani tes darah.

"Hal terpenting saat ini adalah menguji seluruh anak dan memastikan mereka yang terkenal memiliki akses untuk mendapat pengobatan dan membersihkan lingkungan sehingga masyarakat dapat hidup di tempat yang aman nantinya," ujar Omido.

Berita terkait

Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

48 hari lalu

Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Kolesterol Tinggi yang Langsung Terlihat tanpa Tes Darah

17 Januari 2024

4 Tanda Kolesterol Tinggi yang Langsung Terlihat tanpa Tes Darah

Banyak yang tak menyadari memiliki kolesterol tinggi jika tidak tes darah. Akan tetapi ada beberapa tanda yang muncul di tubuh sehingga mudah dilihat.

Baca Selengkapnya

Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

10 Januari 2024

Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

Pajanan timbal dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan, khususnya pada anak. Berikut penjelasan peneliti FKUI.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Kanker Darah dan Tes untuk Mendiagnosisnya

15 September 2023

Jenis-jenis Kanker Darah dan Tes untuk Mendiagnosisnya

Dengan mengenali gejala dan menjalani tes komprehensif, pengidap kanker darah dapat meningkatkan peluang mereka untuk melakukan intervensi dini.

Baca Selengkapnya

Memprihatinkan, Kebanyakan Orang Tak Paham Gejala Leukemia

6 September 2023

Memprihatinkan, Kebanyakan Orang Tak Paham Gejala Leukemia

Sebuah poling pada 2.000 orang menemukan hanya delapan saja yang tahu gejala paling umum leukemia sehingga berisiko penyakit telat terdiagnosis.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengetahui Batu Ginjal dan Mengobatinya

11 Agustus 2023

Begini Cara Mengetahui Batu Ginjal dan Mengobatinya

Batu ginjal dapat diketahui setelah melakukan tes. Di antaranya tes darah, tes urine, dan pencitraan.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diketahui soal Aturan Donor Ginjal

8 Agustus 2023

Yang Perlu Diketahui soal Aturan Donor Ginjal

Ada beberapa aturan yang mesti dipenuhi jika seseorang ingin melakukan donor ginjal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Mantoux, Tes Kulit Untuk Mengetahui Infeksi Penyakit TBC

3 Agustus 2023

Mengenal Mantoux, Tes Kulit Untuk Mengetahui Infeksi Penyakit TBC

TBC pada fase pertama, penyakit ini cenderung sulit untuk dideteksi. Pendeteksian fase awal TBC harus dilakukan melalui tes yang disebut mantoux.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Tes untuk Memeriksa Kesehatan Jantung

20 Juli 2023

Kenali 6 Tes untuk Memeriksa Kesehatan Jantung

Enam jenis tes berikut bisa dilakukan untuk mendiagnosis masalah jantung.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pemerintah Telah Bayar Subsidi Rp 62 Triliun, Rinciannya?

22 Mei 2023

Sri Mulyani Sebut Pemerintah Telah Bayar Subsidi Rp 62 Triliun, Rinciannya?

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah telah membayarkan subsidi sebesar Rp 62 triliun untuk masyarakat. Bagaimana rinciannya?

Baca Selengkapnya