Palsukan Hasil Tes Corona, Pemilik RS Bangladesh Raup 5 Miliar

Kamis, 16 Juli 2020 17:30 WIB

Ilustrasi wabah virus corona (Covid-19) di Iran. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mohammad Shahed, pemilik rumah sakit lokal di Bangladesh, ditangkap pada hari Rabu kemarin untuk kasus penipuan. Gara-garanya, ia memalsukan hasil tes virus Corona pasien-pasiennya yang telah membayar mahal. Menurut pihak Kepolisian Bangladesh, nilai uang yang berhasil dikumpulkan Mohammad Shahed mencapai US$350 ribu (Rp5 miliar).

"Ia telah mencoba menghindari aparat penegak hukum selama sembilan hari. Ia tertangkap saat mencoba kabur dari Bangladesh via sungai," berdasarkan keterangan Kepolisian Bangladesh, dikutip dari CNN, Kamis, 16 Juli 2020.

Juru bicara tim pengendali virus Corona Bangladesh, Kolonel Ashique Bilah, menyampaikan bahwa pemalsuan hasil tes bukan satu-satunya kejahatan yang dilakukan Mohammad Shahed. Selain memalsukan hasil tes virus Corona, ia juga memeras pasien dengan memasang harga tinggi untuk perawatan dan pembuatan dokumen keterangan sehat.

Ashique Bilah berkata, kedua hal tersebut sesungguhnya digratiskan oleh pemerintah. Oleh karenanya, Mohammad Shahed tidak sepantasnya menghargai dua hal itu dengan begitu mahal untuk mengeruk keuntungan.

"Dia memiliki dua rumah sakit di mana ia menggelar 4000 tes virus Corona yang resmi, namun juga memalsukan 6500 hasil tes virus Corona," ujar Ashique Bilah menambahkan.

Hari ini, Pengadilan Bangladesh memperbolehkan kepolisian menahan Mohammad Shahed selama 10 hari untuk keperluan investigasi. Belum diketahui apakah ia sudah diwakili pengacara atau belum.

Mohammad Shahed bukan satu-satu pelaku penipuan terkait virus Corona di Bangladesh. Pekan lalu, Kepolisian Bangladesh menangkap pemilik laboratorium yang ketahuan memperjualbelikan surat keterangan bebas virus Corona tanpa pernah melakukan tes sekalipun.

Pemerintah khawatir kasus-kasus penipuan tersebut akan membuat masyarakat enggan untuk mengikuti tes virus Corona. Padahal, tanpa penipuan pun, angka tes virus Corona di Bangladesh tergolong kecil. Bangladesh baru mampu menguji 13 ribu orang per hari sementara jumlah penduduknya mencapai 168 juta jiwa.

Per berita ini ditulis, Bangladesh tercatat memiliki 193 ribu kasus serta 2.457 korban jiwa terkait virus Corona.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

4 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

35 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

56 hari lalu

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya