Huawei Kecewa Inggris Blokir Jaringan 5G Mereka

Rabu, 15 Juli 2020 14:54 WIB

Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Cina, Huawei, kecewa dengan keputusan Inggris memblokir mereka dari proyek infrastruktur jaringan 5G. Juru bicara Huawei, Edward Brewster, menyebut pemblokiran Huawei sebagai kabar buruk. Sebab, pihak yang dirugikan tidak hanya Huawei saja, namun juga warga Inggris sendiri.

"Keputusan itu akan memperlambat laju perkembangan digital di Inggris. Biaya tagihan intrnet menjadi lebih mahal dan kesenjangan digital di negeri tersebut pun akan makin lebar. Sebuah kemunduran, bukan kemajuan," ujar Edward Brewster dalam pernyataan pers Huawei, Rabu, 15 Juli 2020.

Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson memutuskan untuk tidak melibatkan Huawei dalam proyek jaringan 5G Inggris lagi per 2027. Dengan kata lain, semua infrastruktur jaringan 5G yang sudah dibangun Huawei harus hilang pada 2027 nanti. Keamanan menjadi pertimbangan Boris Johnson untuk tidak lagi melibatkan Huawei.

Awalnya, Huawei sempat direncanakan akan menggarap seluruh jaringan 5G di Inggris. Bahkan, Huawei sudah giat berpromosi bahwa mereka akan berperan dalam pembangunan jaringan telekomunikasi di Inggris. Namun, semua mulai berubah ketika Presiden Amerika Donald Trump mengklaim Huawei membawa bahaya.

Donald Trump memperingatkan Boris Johnson bahwa memakai Huawei berarti membuat Inggris rentan disusupi intelijen Partai Komunis Cina. Apalagi, klaim Trump, Huawei dekat dengan Pemerintah Cina. Boris Johnson sempat menolak ucapan Trump dan memintanya mencari alternatif lain jika Huawei memang berbahaya.

Belakangan, kapasitas Huawei di proyek jaringan 5G inggris mulai menurun. Tak lagi memegang peran besar, Huawei hanya diizinkan menggarap jaringan 5G yang arus lalu lintasnya tidak padat. Terakhir, seperti yang telah disebutkan, Huawei diminta untuk tidak lagi terlibat di proyek jaringan 5G Inggris.

Edward Brewster menyebut pemblokiran Huawei bernada politis. Ia yakin keputusan Inggris atas jaringan 5G Huawei bukan berlandaskan pada faktor keamanan, tetapi kebijakan dagang Amerika. Amerika, sebagaimana diketahui, menerapkan sanksi di mana Huawei tidak bisa lagi mendapat dukungan teknologi dari negeri Paman Sam.

Edward Brewster berharap Inggris berubah pikiran dan mau meninjau kembali keputusan pemblokiran Huawei dari jaringan 5G. Perihal dukungan teknologi dari Amerika, Edward Brewster optimistis pembatasan oleh Amerika tidak akan berdampak besar atas produk-produk Huawei di Inggris.

"Huawei selalu fokus untuk membangun negara Inggris yang terhubung lebih baik...Kami memiliki tanggung jawab untuk memberi dukungan pada pelanggan kami," ujar Edward Brewster mengakhiri.

ISTMAN MP

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

8 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

8 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

10 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

11 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

14 hari lalu

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

14 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya