Pelapor Khusus PBB Kritik Pemerintah Trump Soal Media
Selasa, 14 Juli 2020 17:19 WIB
TEMPO.CO, Jenewa – Pelapor khusus PBB untuk kebebasan berekspresi mengatakan Gedung Putih melakukan serangan terhadap media.
Ini berdampak dengan terbentuknya ‘Efek Trump’ terkait kebebasan global media.
Pelapor Khusus PBB, David Kaye, mengatakan dia berharap serangan terhadap jurnalis Amerika Serikat bakal berakhir saat Presiden Donald Trump tidak lagi menjabat.
“Jelas isu utama dalam empat tahun ini adalah soal cara Presiden ini berhubungan dengan media: cara dia merendahkan media, merendahkan kebebasan berekspresi,” kata Kaye kepada media di Jenewa, Swiss, seperti dilansir Reuters pada Senin, 13 Juni 2020.
Kaye merinci bentuk serangan itu seperti kritik terhadap reporter dan penyebaran disinformasi. Dia juga menyebut ada kemitraan dengan organisasi media konservatif.
Soal ini, Gedung Putih menyampaikan pembelaan. “Tidak ada pemerintahan yang setransparan seperti pemerintahan Presiden Trump. Kami harap semua media untuk memberitakan secara adil dan akurat,” kata Judd Deere.
Deere juga menambahkan Presiden Donald Trump tidak akan mundur untuk membuka kebohongan.
Kaye mengatakan ada dampak berupa Efek Trump terhadap kebebasan media di seluruh dunia.
“Itu efek yang sangat negatif,” kata dia. Pemerintahan Trump, menurut Kaye, telah membuat kultur permisif global untuk menekan pers.