Amerika Tolak Klaim Cina atas Sumber Daya Alam Laut Cina Selatan

Selasa, 14 Juli 2020 11:30 WIB

Mike Pompeo . REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, pada Senin menolak klaim Cina atas sumber daya alam lepas pantai di Laut Cina Selatan yang disengketakan dengan negara Asia Tenggara.

Cina tidak menawarkan dasar hukum yang koheren untuk ambisinya di Laut Cina Selatan dan selama bertahun-tahun telah menggunakan intimidasi kepada negara-negara pantai Asia Selatan lainnya, kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

"Kami memperjelas: Klaim Beijing untuk sumber daya alam lepas pantai di sebagian besar Laut Cina Selatan sepenuhnya melanggar hukum, seperti kampanye penindasan untuk menguasainya," tegas Pompeo, penentang kebijakan Cina terkemuka dalam pemerintahan Trump, dikutip dari Reuters, 14 Juli 2020.

Amerika Serikat telah lama menentang klaim teritorial Cina di Laut Cina Selatan, bahkan mengirimkan kapal perang AS secara teratur melalui jalur air strategis untuk menunjukkan kebebasan navigasi di sana. Komentar Senin mencerminkan nada yang lebih keras dari Gedung Putih.

"Dunia tidak akan membiarkan Beijing memperlakukan Laut Cina Selatan sebagai kerajaan maritimnya. Amerika mendukung sekutu dan mitra Asia Tenggara kami dalam melindungi hak kedaulatan mereka atas sumber daya lepas pantai, konsisten dengan hak dan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional," kata Pompeo.

Advertising
Advertising

Foto satelit menunjukkan kapal pengangkut amfibi angkatan laut Cina berlabuh di Pulau Woody di Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan, 27 Juni 2020. [RADIO FREE ASIA]

Pernyataan Pompeo merujuk pada keputusan Mahkamah PBB 2016 yang memenangkan Filipina melawan Cina yang mengatakan memiliki klaim historis dan ekonomi di sebagian besar Laut Cina Selatan.

"Keputusan bulat itu menolak klaim maritim Cina yang tidak memiliki dasar dalam hukum internasional," kata Pompeo, dikutip dari CNN. "Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya oleh Amerika Serikat, dan sebagaimana secara spesifik diatur dalam Konvensi, Arbitrase Keputusan pengadilan bersifat final dan mengikat secara hukum pada kedua belah pihak."

Dalam pernyataan itu, Pompeo juga menolak upaya Cina untuk menetapkan klaim maritim di dalam Zona Ekonomi Eksklusif negara lain, wilayah yang membentang 200 mil ke laut dari pantai. "Cina tidak dapat secara sah menyatakan klaim maritim, termasuk setiap Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dari Scarborough Reef dan Kepulauan Spratly, di mana area itu berhadapan langsung dengan Filipina dan pengadilan memutuskan area itu masuk ke ZEE Filipina," kata Pompeo.

Dia juga menolak klaim Cina atas Mischief Reef dan Second Thomas Shoal, yang keduanya jatuh sepenuhnya di bawah hak kedaulatan dan yurisdiksi Filipina, dan mengatakan Cina tidak memiliki klaim teritorial atau maritim yang sah untuk James Shoal , yang sepenuhnya berada 50 mil laut dari Malaysia dan sekitar 1.000 mil laut dari pantai Cina.

Selain itu, AS menolak klaim maritim Cina di perairan sekitar Vanguard Bank (lepas pantai Vietnam), Luconia Shoals (Malaysia), perairan di ZEE Brunei, dan Natuna Besar (dari Indonesia)."

"Setiap tindakan Republik Rakyat Cina untuk mengintimidasi kapal nelayan di negara lain, atau mengembangkan hidrokarbon di perairan ini, atau untuk melakukan kegiatan seperti itu secara sepihak, adalah melanggar hukum," kata Pompeo.

Pada Selasa Cina dengan tegas menentang pernyataan Mike Pompeo yang menolak klaim Cina atas Laut Cina Selatan. Kedutaan Besar Cina di AS mengatakan tuduhan Washington yang menyebut Cina menindas negara tetangganya "benar-benar tidak dapat dibenarkan."

"Amerika Serikat bukan negara yang terlibat langsung dalam perselisihan. Namun, pihaknya terus mencampuri masalah ini," kata Kedutaan Besar Cina di Amerika Serikat dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs webnya, dikutip dari Reuters.

"Dengan dalih menjaga stabilitas, AS sedang melenturkan otot, membangkitkan ketegangan dan memicu konfrontasi di wilayah tersebut."

Kapal tempur USS Ronald Reagan dan kapal pertahanan Jepang JS Izumo, sedang beroperasi di Laut Cina Selatan. Sumber: JMSDF/US Navy/Handout via Reuters/aljazeera.com

Pernyataan Mike Pompeo atas klaim Laut Cina Selatan semakin memanaskan hubungan dua raksasa ekonomi dunia.

Di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara dan setelah Cina menyelesaikan latihan angkatan laut di perairan yang diperebutkan, AS mengirim dua kapal induk Angkatan Laut ke Laut Cina Selatan, CNN melaporkan.

Dua kapal induk Amerika beroperasi dengan nama Nimitz Carrier Strike Force, yang terdiri dari kapal induk USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, melakukan beberapa latihan taktis yang dirancang untuk memaksimalkan kemampuan pertahanan udara, dan memperluas jangkauan serangan maritim jarak jauh presisi dari pesawat berbasis kapal induk, kata Angkatan Laut AS pekan lalu.

Ini adalah pertama kalinya sejak 2014 dan yang kedua sejak 2001, dua kapal induk AS telah beroperasi bersama di Laut Cina Selatan, menurut juru bicara USS Ronald Reagan Letnan Komandan Sean Brophy.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

37 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya