Perusahaan Amerika Khawatir UU Keamanan Nasional Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 13 Juli 2020 12:01 WIB

Pengunjuk rasa anti UU Keamanan Nasional Hong Kong berdemo pada hari peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Cina, 1 Juli 2020. Ketika ribuan demonstran berkumpul di pusat kota untuk berdemonstrasi tahunan yang menandai hari peringatan penyerahan bekas jajahan Inggris ke Cina di 1997, polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk melakukan penangkapan, sementara toko-toko dan satu stasiun metro tutup. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Hong Kong – Mayoritas manajemen perusahaan Amerika Serikat di Hong Kong mengaku merasa khawatir terhadap penerapan UU keamanan nasional Hong Kong.

Survei oleh Kamar Dagang Amerika Serikat atau Amcham menunjukkan sekitar sepertiga perusahaan berencana memindahkan aset atau bisnisnya untuk jangka panjang.

Beijing mengesahkan UU keamanan nasional di Hong Kong pada dua pekan lalu. Ini membuat eskalasi ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat drastis.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahkan mencabut status istimewa Hong Kong, yang membuat kota itu bisa menjadi pusat industri keuangan dunia.

Survei oleh Amcham itu menunjukkan 51 persen perusahaan merasa sangat khawatir atas legislasi itu. Sedangkan 36.6 persen responden mengatakan agak khawatir. Survei ini melibatkan 183 perusahaan atau 15 persen dari total anggota Amcham.

Advertising
Advertising

UU keamanan nasional Hong Kong itu mengatur ketentuan hukuman hingga seumur hidup untuk kejahatan upaya pemisahan diri, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing.

Legislasi itu juga memungkinkan lembaga intelijen Cina beroperasi secara terbuka di Hong Kong untuk pertama kalinya.

UU itu juga membuat polisi dan agen keamanan dari Beijing kekuasaan luas beroperasi di Hong Kong tanpa ada pengawasan dari pengadilan.

Hubungan AS dan Cina, seperti dilansir CNN, terus menegang belakangan ini. Ketegangan terjadi terkait sengketa Laut Cina Selatan, Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, hingga konflik Cina dengan India.

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

8 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

17 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

24 hari lalu

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

Fumio Kishida ke Gedung Putih guna memfokuskan pada kerja sama bidang pertahanan untuk mengahalangi Beijing yang agresif

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

26 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

28 hari lalu

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Selengkapnya