Pengadilan Jerman Menolak Lockdown Wilayah Guetersloh

Selasa, 7 Juli 2020 09:30 WIB

Warga Jerman memprotes kebijakan lockdown yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di wilayah barat Jerman membalikkan putusan yang akhirnya menolak pemberlakuan lockdown untuk wilayah Guetersloh menyusul adanya wabah virus corona di sebuah rumah jagal di sana. Putusan pengadilan menyatakan pembatasan ruang gerak masyarakat itu dianggap tidak proporsional.

Sebelumnya seorang individu swasta mengajukan gugatan atas keputusan pemerintah memberlakukan lockdown selama sepekan, namun ditolak. Akan tetapi, setelah lockdown diperpanjang satu Minggu lagi, sebuah perusahaan hiburan di Guetersloh melayangkan gugatan dan pengadilan kali ini berubah fikir. Pengadilan mengatakan otoritas sudah memiliki waktu untuk memberlakukan lebih banyak target pembatasan gerak.

“Pada awal wabah, pengenalan pengetatan aturan gerak untuk distrik Guetersloh bukan hal yang keterlaluan. Otoritas harus punya lebih banyak waktu mengumpulkan informasi untuk memutuskan bagaimana seharusnya bertindak. Akan tetapi, ketika putusan ini dijatuhkan, otoritas seharusnya sudah punya aturan yang lebih bervariatif,” demikian putusan pengadilan, Senin, 6 Juni 2020.

Situs reuters.com mewartakan putusan pengadilan itu meragukan sistem lockdown cepat sebagai respon dan lacak jejak orang-orang yang terinfeksi virus corona, yang selama ini diandalkan Jerman dalam memerangi gelombang kedua virus corona.

Orang-orang berkumpul di jalan untuk menyaksikan instalasi seni "Die Balkone" (balkon) di balkon, ketika penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, di Berlin, Jerman, 12 April 2020. REUTERS/Annegret Hilse

Advertising
Advertising

Total ada sekitar 1.500 pekerja di rumah jagal di Guetersloh, Jerman, terinfeksi virus corona. Setelah wabah menyebar, Perdana Menteri negara bagian North Rhine-Westphalia segera memberlakukan karantina wilayah Guetersloh selama sepekan, memberlakukan social distancing di kota yang berpopulasi 100 ribu orang. Otoritas setempat juga menutup institusi – institusi budaya demi menghentikan penyebaran.

Jerman yang memiliki sistem kesehatan sangat baik, sudah lebih baik dalam menangani pandemik virus corona dibanding negara-negara tetangganya di Eropa. Melambatnya penyebaran virus corona di Jerman telah membuat masyarakat bisa melakukan aktivitas ekonomi.

Akan tetapi, pemerintah federal dan regional telah bergantung pada wewenang pemberlakukan lockdown ketika ada wabah virus corona terjadi sehingga memberikan mereka waktu untuk melacak dan mengisolasi kasus-kasus baru. Strategi keputusan ini dipertanyakan.

Pengadilan mengatakan keputusan seperti lockdown perlu lebih fokus dan lebih cepat. Tes massal virus corona yang dilakukan sejak wabah virus corona meletup di Jerman memperlihatkan jumlah kasus baru Covid-19 berbeda-beda cukup signifikan di setiap wilayah meski satu kawasan.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

9 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

14 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

17 jam lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

19 jam lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

19 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

2 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

6 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

7 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

7 hari lalu

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

KPK melimpahkan berkas perkara Hakim Agung Gazalba Saleh yang terlibat dugaan gratifikasi dan TPPU ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya