Trump Klaim Covid-19 Tidak Berbahaya Saat Pidato Fourth of July

Minggu, 5 Juli 2020 12:00 WIB

Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump di Gedung Putih, Washington, D.C. untuk merayakan liburan Hari Kemerdekaan AS di Gedung Putih di Washington, AS, 4 Juli 2020. [REUTERS / Carlos Barria]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengklaim 99% virus corona tidak berbahaya dalam pidato Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, Fourth of July, di tengah lonjakan kasus Covid-19 di AS.

Dalam pidatonya di Gedung Putih pada Hari Kemerdekaan Amerika, 4th July, Trump bersikeras bahwa strateginya untuk mengatasi Covid-19 berjalan dengan sangat baik meskipun beberapa negara bagian melaporkan peningkatan jumlah kasus.

Sebelumnya Trump menyebut virus corona sebagai wabah mengerikan dari Cina dan memperingatkan Beijing harus bertanggung jawab atas penyebarannya ke seluruh dunia, menurut Sky News, 5 Juli 2020.

Trump mengatakan AS sekarang telah melakukan tes Covid-19 untuk hampir 40 juta orang. "Dengan melakukan itu, kita menunjukkan kasus, di mana 99% di antaranya benar-benar tidak berbahaya," klaim Trump.

"Hasil yang tidak dapat ditunjukkan oleh negara lain karena tidak ada negara yang melakukan jumlah tes seperti yang kita lakukan, tidak dalam hal jumlah atau kualitas," ujarnya.

Advertising
Advertising

Trump mengatakan AS memproduksi gaun hazmat, masker, dan peralatan bedah yang dulunya hampir dibuat "secara eksklusif di negeri asing, khususnya Cina tempat di mana, ironisnya, virus ini dan yang lainnya berasal".

"Kerahasiaan, penipuan, dan tindakan menutup-nutupi yang dilakukan Cina memungkinkan virus menyebar ke seluruh dunia, ke 189 negara," tambahnya. "Cina harus bertanggung jawab penuh."

Dalam pesan video yang diunggah di akun Twitter resmi Gedung Putih sebelum pidatonya, Trump mengklaim bahwa AS telah "melakukan lebih baik daripada yang pernah dilakukan negara mana pun dalam sejarah....dan kemudian kita terkena wabah mengerikan dari Cina".

"Sekarang kita semakin dekat untuk berjuang keluar dari wabah," katanya. "Kita sedang menuju kemenangan yang luar biasa."

Pada peringatan kemerdekaan ke-244 Amerika Serikat, Trump kembali menyalahkan Cina sebagai penyebab virus corona yang digemakan berulang-ulang sejak virus sampai ke Amerika, negara bagian AS mengalami lonjakan kasus beberapa pekan terakhir.

Donald Trump mengulangi poin-poin yang telah ia sampaikan dalam beberapa pekan terakhir dengan mengatakan bahwa lonjakan kasus karena hasil dari tes Covid-19 yang diperluas, klaim yang ditolak oleh para ahli Gedung Putih sendiri, menurut laporan The Hill. Dia juga memuji penurunan angka kematian di AS, yang faktanya masih lebih tinggi dari negara maju lainnya.

Klaim Trump yang mengatakan bahwa 99 persen dari kasus Covid-19 sama sekali tidak berbahaya, tampaknya merujuk pada statistik dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) minggu ini bahwa hanya 102,5 per 100.000 kasus yang tercatat dari kasus virus corona yang dirawat di rumah sakit.

Anthony Fauci, direktur National Institutes of Allergy and Infectious Diseases, mengatakan dalam sebuah kesaksian di kongres pekan lalu bahwa ia "sangat optimistis" vaksin virus corona akan siap pada akhir musim dingin, walaupun yang lain menyebut harapan Fauci terlalu optimistik jadwal tersebut.

Ada lebih dari 2,8 juta kasus virus corona di Amerika Serikat dan setidaknya 129.000 orang di AS telah meninggal akibat virus corona, menurut penghitungan terbaru Universitas Johns Hopkins.

Beberapa orang yang menjadi sakit hanya memiliki gejala ringan, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memperkirakan bahwa 35% kasus tidak menunjukkan gejala, tetapi bahkan orang dengan gejala ringan atau tanpa gejala dapat menyebarkan virus ke orang lain, menurut CNN.

Pernyataan Trump di Gedung Putih datang sehari setelah ia menyampaikan pidato yang sangat memecah-belah di Mounth Rushmore, South Dakota, Jumat malam.

Presiden Donald Trump menuduh gerombolan Black Lives Matter yang marah berusaha menghapus sejarah atau budaya Amerika dengan merobohkan tokoh-tokoh bersejarah AS. dan menggunakan pidato di Mount Rushmore untuk menggambarkan dirinya sebagai benteng melawan ekstremisme sayap kiri, Reuters melaporkan.

Acara sebelum Hari Kemerdekaan 4 Juli itu menarik 7.500 orang, digelar di dalam amfiteater luar ruangan. Banyak yang tidak memakai masker, menentang saran dari pejabat kesehatan yang telah mendesak Amerika untuk menghindari pertemuan besar.

Trump tidak mengenakan masker di depan umum dan hanya membuat hanya menyinggung sedikit soal pandemi virus corona dalam sambutannya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya