UU Anti-Teror Dari Duterte Berpotensi Langgar Hak Asasi Manusia

Sabtu, 4 Juli 2020 08:30 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Wakil Presiden Leni Robredo. [QUART.COM]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengesahkan Undang-undang Anti-Terorisme yang dicap kontroversial oleh berbagai pihak. Duterte mengesahkannya setelah menimbang masukan dari berbagai kelompok dan komitmen Filipina untuk membasmi terorisme.

"Duterte sudah mengambil waktu untuk mempelajari segala masukan dan keluhan dari berbagai pihak," ujar Juru Bicara Kepresidenan, Harry Roque, Jumat, 3 Juli 2020.

Dikutip dari Al Jazeera, Undang-undang Anti-Terorisme dikhawatirkan berbagai pihak akan membungkam kebebasan berpendapat serta melanggar hak asasi manusia. Sebab, undang-undang tersebut tidak memberikan batasan yang jelas dalam hal penindakan terorisme. Dengan kata lain, pasal-pasal karet bisa dimanfaatkan untuk membungkam oposisi.

Laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menilai buruk pemerintahan Duterte, karena kerap melanggar HAM, tidak membantu pandangan publik terhadap Undang-undang Anti-Terorisme. Alhasil, banyak yang meragukan undang-undang tersebut akan digunakan dengan benar oleh Duterte yang berjanji akan membunuh 100 ribu teroris dan mengizinkan tembak di tempat.

Sebelum Undang-undang Anti-Terorisme ini disahkan, Filipina memakai apa yang disebut Undang-undang Keamanan Manusia. Regulasi tahun 2007 tersebut tidak dipakai karena dianggap membatasi. Misalnya, apabila aparat hukum salah menangkap terduga teroris, malah menangkap warga biasa, mereka akan didenda 500 ribu Peso atau setara Rp142 juta.

Nicholas Bequelin, Direktur Regional Asia Pasifik untuk Amnesty Internasional, menyebut Undang-undang Anti-Terorisme Filipina menjadi senjata baru Duterte untuk menentukan siapa saja musuhnya. Apalagi, UU tersebut melanggar konstitusi dengan menghiraukan larangan penahanan tanpa sangkaan yang jelas selama lebih dari tiga hari.

"Administrasi (Duterte) telah menciptakan senjata efektif untuk menghukum dan melabeli siapapun yang bisa dianggap musuh negara," ujar Bequelin.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

1 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

1 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

1 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.

Baca Selengkapnya

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

2 hari lalu

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan mana saja?

Baca Selengkapnya

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

2 hari lalu

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut fakta-fakta World Cup 2026.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

3 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

3 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

4 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

6 hari lalu

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

Ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung antara Filipina dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya