Air Mancur Donald Trump Square Diwarnai Merah Darah

Selasa, 30 Juni 2020 08:00 WIB

Donald Trump Square di pusat kota Israel, Petach Tikva, dipenuhi dengan darah merah palsu di tengah rencana aneksasi Tepi Barat, pada 29 Juni 2020.[Israel Police/i24News]

TEMPO.CO, Jakarta - Air mancur Donald Trump Square di ibu kota Israel diwarnai merah darah oleh aktivis sebagai protes menolak aneksasi Tepi Barat.

Aktivis juga menulis grafiti berbahasa Ibrani di lantai depan air mancur yang terletak di Petah Tikva pada Senin, menurut laporan The Jerusalem Post, 29 Juni 2020.

"Aneksasi akan dibayar dengan darah kita," bunyi grafiti warna merah di situs tersebut, yang diresmikan tahun lalu untuk menghormati pengakuan Presiden AS 2017 terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Wali Kota Petah Tikva, Rami Greenberg, memerintahkan rekaman kamera keamanan dari tempat kejadian untuk menyelidiki para vandal.

Advertising
Advertising

"Vandalisasi properti publik adalah tindakan jahat, yang harus dicabut akarnya," kata Greenberg. "Kami sebagai kotamadya akan menindak melawan para vandal, baik di lingkungan kriminal maupun sipil. Seperti yang telah kami praktikkan sampai hari ini, setiap orang yang merasa dirugikan dengan grafiti...kami akan berhati-hati mengajukan aduan kepada polisi, bahkan gugatan sipil, untuk mendapat kerugian finansial pada properti publik yang mereka risak."

Beberapa protes terhadap rencana aneksasi yang sebagian besar telah diorganisir oleh kelompok-kelompok sayap kiri, entah karena kekhawatiran kekerasan baru antara Israel dan Palestina atau langkah itu akan mengakhiri solusi dua negara yang telah lama dicari.

"Ada langkah yang tidak bisa diambil kembali. Kami tidak akan pernah melupakan ketakutan kami dari serangan teror masa kecil kami," kata para demonstran mengatakan kepada Channel 12, merujuk pada gelombang kekerasan di Palestina selama 30 tahun terakhir, dikutip dari Times of Israel.

"Aneksasi akan menciptakan bencana keamanan dan ekonomi, dan semua ini oleh politisi yang bermain dengan api atas nyawa warga selama periode krisis ekonomi," kata penyelenggara protes.

Protes di Donald Trump Square terjadi ketika negosiator internasional dan penasihat khusus untuk presiden Avi Berkowitz dan Scott Leith dari Dewan Keamanan Nasional AS tiba di Israel, menjelang 1 Juli, tanggal di mana pemungutan suara rencana aneksasi Tepi Barat diperkirakan akan dibawa ke Knesset, parlemen Israel.

Berita terkait

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

31 menit lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

1 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

1 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

1 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

2 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

7 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

17 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

20 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya