Amerika Beri Sanksi Untuk Bisnis yang Bantu Cina Kuasai Hong Kong

Jumat, 26 Juni 2020 11:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Senat Amerika telah menyetujui dua rancangan legislasi baru untuk menghukum Cina. Hal tersebut berkaitan dengan rencana Cina menerapkan UU Keamanan Nasional Hong Kong yang dikhawatirkan akan mencabut otonomi negara itu.

Salah satu rancangan tersebut dinamai the Hong Kong Autonomy Act. Legislasi itu, nantinya, akan memberikan sanksi terhadap bisnis atau individu yang ketahuan membantu Cina membatasi otonomi Hong Kong. Adapun the Hong Kong Autonomy Act disusun oleh Senator Pennsylvania, Pat Toomey dan Senator Maryland, Chris Van Hollen.

"Apa yang dilakukan Cina terhadap Hong Kong adalah hal yang tidak bisa diterima. Mereka mencabut hak-hak rakyat Hong Kong. Mereka mencabut kemerdekaan," ujar Van Hollen sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat, 26 Juni 2020.

Rancangan legislasi kedua berasal dari Senator Missouri, Johs Hawley. Rancangan ia lebih mengacu kepada Perjanjian 1984 terkait otonomi Hong Kong. Garis besarnya, sanksi akan diberikan apabila Cina melanggar isi perjanjian tersebut.

"UU Keamanan Nasional Hong Kong akan berdampak besar ke kebebasan dan kemerdekaan warganya yang sudah mereka nikmati puluhan tahun" ujar Hawley.

Rancangan tersebut, selanjutnya, akan dibawa ke Parlemen untuk disepakati. Setelah itu, baru kemudian dibawa ke Presiden Amerika Donald Trump. Senat tak menutup kemungkinan kedua rancangan akan dijadikan satu nantinya.

Van Hollen berharap Trump mau mendukung legislasi yang ia susun. Ia mengaku khawatir Trump hanya beretorika saja soal Cina selama ini.

Diberitakan sebelumnya, UU Keamanan Nasional Hong Kong adalah regulasi baru buatan Cina yang diklaim untuk menjaga Hong Kong. Beberapa isinya mengatur tentang ancaman-ancaman nasional seperti terorisme, kudeta, pengkhianatan, pemisahan diri, dan intervensi asing.

Warga Hong Kong khawatir aturan itu malah akan disalahgunakan Cina untuk mengekang kebebasan berpendapat mereka. Hal tersebut mengingat warga Hong Kong giat memprotes kebijakan-kebijakan Cina di Hong Kong seperti peraturan ekstradisi.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

10 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya