Militer Cina Diduga Bangun Bunker di Lembah Galwan Usai Bentrokan

Jumat, 26 Juni 2020 10:00 WIB

Citra satelit Maxar WorldView-3 menunjukkan garis Line of Actual Control (LAC) dan titik patroli 14 di sektor Ladakh timur Lembah Galwan 22 Juni 2020. [Maxar Technologies via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Cina tampaknya telah membangun struktur baru seperti bunker, tenda kamuflase, dan fasilitas militer lainnya di Lembah Galwan, dekat lokasi bentrokan antara tentara India dan Cina di perbatasan kedua negara di Himalaya barat, menurut gambar-gambar satelit yang baru dirilis.

Komandan militer India dan Cina pada hari Senin kemarin sepakat untuk meredam ketegangan di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan yang disengketakan setelah bentrokan 15 Juni di Lembah Galwan, di mana 20 tentara India terbunuh.

Dikutip dari Reuters, 25 Juni 2020, Gambar satelit menunjukkan aktivitas konstruksi baru dalam minggu setelah bentrokan fisik tentara dua negara.

Foto-foto yang diambil pada hari Senin oleh perusahaan teknologi luar angkasa yang berbasis di AS, Maxar Technologies, menunjukkan sejumlah bangunan yang didirikan Cina di sisi Sungai Galwan.

India mengatakan daerah di mana struktur itu dibangun berada di Line of Actual Control (LAC) di sisi India, garis perbatasan dua negara yang masih dalam status quo.

Advertising
Advertising

Cina mengatakan seluruh Lembah Galwan, yang terletak di ketinggian 4.300 meter, adalah wilayahnya dan menyalahkan pasukan India karena memicu bentrokan.

Aktivitas baru militer Cina, termasuk tenda kamuflase atau bangunan tertutup di dasar tebing, tidak jauh dari sebuah kamp baru yang diduga sedang dibangun dengan dinding atau barikade. Kamp itu tidak terlihat dalam gambar yang dirilis Reuters seminggu sebelumnya.

Nathan Ruser, seorang pakar data satelit di Australian Strategic Policy Institute, mengatakan peningkatan aktivitas menunjukkan betapa sedikit hasil dari upaya de-eskalasi.

"Citra satelit dari Lembah Galwan pada 22 Juni menunjukkan bahwa penarikan pasukan sebenarnya bukan kata yang seharusnya digunakan oleh pemerintah (India)," kata Nathan Ruser di Twitter.

Sementara di sisi India, terlihat barikade pertahanan pada gambar terbaru yang sebelumnya tidak tampak dalam gambar yang diambil pada bulan Mei. Pos depan India tampaknya diperkecil dibandingkan dengan gambar sebulan lalu.

Kementerian luar negeri Cina belum memberikan komentar atas gambar satelit ini atau peningkatan aktivitas militernya di Lembah Galwan.

Kementerian Pertahanan India juga belum berkomentar atas aktivitas militer Cina, namun The Hindustan Times melaporkan bahwa tentara India telah mengamati sebuah struktur baru, yang diduga sebagai pos pengamatan dan muncul di dekat Patrol Point (PP) 14, tempat bentrokan yang menewaskan 20 personel tentara India dan sejumlah tentara Cina, menurut dua pejabat India.

Para pejabat militer India sebelumnya mengatakan mereka akan memonitor dengan cermat proses penarikan pasukan yang direncanakan dan memverifikasinya di lapangan.

"Ada defisit kepercayaan sejauh menyangkut Cina," kata mantan kepala militer India Deepak Kapoor.

"Jadi jika mereka mengatakan secara lisan bahwa mereka siap untuk mundur, kita akan menunggu untuk melihatnya langsung di lapangan. Sampai saat itu angkatan bersenjata akan bersiaga," kata Kapoor.

Citra satelit baru yang dirilis Maxar Technologies, menunjukkan pos pengamatan baru dan lebih besar muncul di dekat PP-14, dikutip dari The Hindustan Times. Pasukan India, yang dipimpin oleh Kolonel Santosh Babu yang dibunuh dari Resimen Bihar 16, telah meratakan beberapa bangunan militer Cina di daerah ini termasuk pos pengawasan pada 15 Juni.

Gambar-gambar satelit berasal dari 22 Juni, hari di mana komandan senior militer India dan Cina mencapai konsensus bersama untuk menarik kekuatan militer dari semua daerah bentrokan selama pertemuan 11 jam di Moldo di Line of Actual Control sisi Cina.

Pejabat India yang mengawasi aktivitas Cina di perbatasan, mengatakan visual menunjukkan dengan jelas peningkatan aktivitas Cina dan juga pos baru untuk melakukan pengawasan di wilayah India. Tetapi mereka juga menambahkan bahwa penting untuk memberi waktu bagi pasukan untuk menarik diri.

Penumpukan aktivitas militer Cina di daerah lain di sepanjang LAC termasuk Depsang, Gogra Post-Hot Springs dan Pangong Tso, juga terlihat belum berkurang. Kendaraan lapis baja dan unit artileri PLA tetap dikerahkan di daerah-daerah Cina yang menghadap sektor Depsang dan Gogra Post-Hot Springs.

Tentara India menjaga ketat sepanjang Line of Actual Control dan sepenuhnya siap merespons setiap provokasi atau pelanggaran oleh Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA), kata perwira militer India, sampai penarikan pasukan Cina dapat diverifikasi.

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

12 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

14 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

15 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

17 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

19 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

20 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

20 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya