Takut Corona, Uni Eropa Timbang Pendatang yang Boleh Masuk

Rabu, 24 Juni 2020 16:35 WIB

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengadakan konferensi pers yang merinci upaya Uni Eropa untuk membatasi dampak ekonomi dari wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Brussels, Belgia 2 April 2020. [REUTERS / Francois Lenoir / Pool]

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan dilonggarkannya pembatasan sosial, Uni Eropa tengah membahas pendatang dari negara non-Eropa mana saja yang akan diperbolehkan masuk. Perkembangan terbaru, Eropa akan melarang pendatang dari benua Amerika untuk saat ini.

Hal tersebut menimbang situasi pandemi virus Corona (COVID-19) di benuya Amerika yang terus memburuk. Amerika Serikat, misalnya, tercatat memiliki 2,4 juta kasus dan 123 ribu kematian akibat virus Corona.

"Kriteria yang menjadi pembahasan adalah sirkulasi dari virus. Uni Eropa ingin mencegah pendatang-pendatang dari negara yang sirkulasi virus Corona-nya bergerak aktif," ujar seorang diplomat Uni Eropa, yang enggan disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari CNN, Rabu, 24 Juni 2020.

Selain Amerika Serikat, yang kemungkinan juga akan dilarang masuk adalah Brazil. Brazil berada di urutan kedua negara paling terdampak Corona. Mereka tercatat memiliki 1,1 juta kasus dan 52 ribu korban meninggal.

Diplomat tersebut melanjutkan bahwa keputusan Uni Eropa nanti sifatnya lebih seperti rekomendasi. Dengan kata lain, tidak bersifat wajib dipatuhi. Jika ada negara Eropa yang merasa aman menerima pendatang Amerika, maka resiko ditanggung negara itu. Ia menyarankan negara-negara Eropa mengecek daftar pertimbangan Uni Eropa yang dirilis pada 11 Juni lalu.

Sejauh ini, kata diplomat tersebut, belum ada negara yang memastikan akan menerima pendatang dari mana saja. Bahkan, beberapa negera merasa tidak nyaman menerima pendatang karena ancaman gelombang kedua Corona semakin nyata.

"Bahkan, ada yang tidak mau membuka perbatasan sama sekali," ujar diplomat tersebut, dikutip dari CNN.

Menanggapi kabar yang beredar, Kementerian Luar Negeri Amerika menyatakan bahwa mereka terus berkoordinasi dengan Uni Eropa. Mereka menyarankan warga Amerika, yang ingin berpergian ke luar negeri, untuk terus memantau situs Kedubes Amerika di negara tujuan agar mendapatkan perkembangan terbaru.

"Kami berkomitmen untuk berkoordinasi dengan rekan dan sekutu kami di Eropa seiring dengan kami berencana untuk meringankan pembatasan," ujar Kementerian Luar Negeri Amerika dalam pernyataan persnya.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

16 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

19 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

21 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya