Trump Mengaku Perintahkan Staf Memperlambat Tes Covid-19
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 24 Juni 2020 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan dirinya tidak bercanda ketika mengatakan ke pendukungnya selama kampanye di Oklahoma akhir pekan kemarin bahwa dia meminta stafnya untuk memperlambat tes Covid-19.
"Saya tidak bercanda, biar saya beritahu kalian, biarkan saya menjelaskan," kata Trump kepada wartawan pada Senin, ketika ditanya apakah ia bercanda ketika memerintahkan staf untuk memperlambat pengujian virus corona, menurut laporan CNN, 24 Juni 2020.
Trump berusaha untuk menyoroti angka pengujian virus corona AS dan menegaskan bahwa "dengan melakukan lebih banyak tes, kita memiliki lebih banyak kasus."
Trump telah memberi tahu pendukungnya bahwa tes Covid-19 adalah "pedang bermata dua".
"Saya berkata kepada orang-orang saya, 'Perlambat tes, tolong'," kata Presiden Trump.
Setelah Presiden Trump mengatakan itu beberapa pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa presiden sedang bercanda.
Tetapi Trump menyangkal dia bergurau dan mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terlihat lebih baik jika lebih sedikit tes virus corona dilakukan.
Dalam sebuah wawancara dengan CBN News yang disiarkan Senin malam, Trump mengaku mengatakan kepada "orang-orangnya", yang kemungkinan staf atau anggota kabinet, tentang kerugian jika memperluas tes virus corona dan menambahkan bahwa ia tidak pernah memerintahkan tingkat pengujian diturunkan.
"Tidak," jawab Trump ketika ditanya apakah dia menyuruh menurunkan tingkat pengujian Covid-19, "tetapi saya pikir kita menempatkan diri kita pada posisi yang kurang menguntungkan, saya mengatakan kepada orang-orang saya. Saya berkata, 'Kita telah menjadi sangat baik dalam melakukan tes...Kita menguji jauh lebih banyak daripada negara lain,' jadi Anda mendengar tentang semua kasus ini. "
"Jadi, alih-alih 25 juta tes, katakanlah kita melakukan 10 juta tes. Kita akan terlihat seperti kita melakukan jauh lebih baik karena kita memiliki kasus jauh lebih sedikit. Anda mengerti itu," kata Trump kepada CBN. "Saya tidak akan melakukan itu, tetapi saya akan mengatakan ini: Kita melakukan jauh lebih banyak tes daripada negara-negara lain sehingga membuat kita terlihat buruk tetapi sebenarnya kita melakukan hal yang benar."
Namun, empat pejabat tinggi kesehatan dan anggota satuan tugas virus corona Donald Trump mengatakan pada Selasa bahwa Trump tidak pernah meminta mereka memperlambat tes Covid-19 seperti yang diklaim Trump.
Dikutip dari Reuters, Direktur Institut Nasional Institut Alergi dan Penyakit Menular Anthony Fauci, Komisaris FDA Stephen Hahn, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Direktur Robert Redfield, dan Asisten Sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Brett Giroir, bersaksi di hadapan Komite Energi & Perdagangan DPR AS, membantah klaim Trump bahwa Amerika memperlambat pengujian massal virus corona.
Sementara itu, Universitas Harvard mengatakan AS memerlukan setidaknya 5 juta tes per hari pada awal Juni untuk membuka pembatasan sosial. Dikatakan sebanyak 20 juta tes per hari akan diperlukan untuk sepenuhnya memobilisasi kembali perekonomian, yang idealnya dibuka pada akhir Juli.
Pada Selasa pagi, Amerika Serikat telah melakukan hampir 22 juta tes Covid-19, menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Robert Redfield saat bersaksi di hadapan DPR AS.