Sipir Kulit Hitam Sempat Dilarang Mendekati Pembunuh George Floyd

Selasa, 23 Juni 2020 16:59 WIB

Foto mugshot Derek Chauvin berbaju tahanan yang dirilis di sebuah penjara di Minneapolis, Minnesota, US. Ia ditangkap setelah terekam video menindih leher George Floyd dengan lutut hingga tidak dapat bernafas dalam sebuah penangkapan, hingga korban pingsan dan tewas setelah dirawat di rumah sakit. Department of Corrections Minnesota/Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan sipir kulit hitam di penjara Ramsey County, Minnesota, sempat dilarang untuk bertugas di lantai yang sama dengan tersangka pembunuh George Floyd. Tersangka tersebut tak lain adalah Derek Chauvin, mantan polisi Minneapolis.

Menurut salah satu dari delapan sipir, kebijakan tersebut datang langsung dari Kepala Sipir, Steve Lydon. Ia mengaku kesal dan merasa dipermalukan atas kebijakan tersebut. Sebab, seolah-oleh dirinya dan teman-temannya dianggap membahayakan nyawa Derek Chauvin.

"Ketika saya tiba di lantai 3 untuk melakukan inspeksi, saya baru menyadari bahwa semua sipir kulit hitam ditugaskan di lantai yang sama. Kami disingkirkan dari lantai 5 (lokasi Chauvin)," ujar sipir itu sebagaimana dikutip dari CNN, Selasa, 23 Juni 2020.

Sipir lainnya menyatakan bahwa kebijakan tersebut langsung dibatalkan begitu dirinya dan tujuh sipir lainnya memprotes Lydon. Sekarang, mereka sudah diperbolehkan kembali bekerja hingga ke lantai lima.

Menanggapi protes yang ada, Lydon berkata bahwa dirinya tidak bermaksud mempermalukan ataupun mendiskriminasi bawahannya. Ia mengaku melakukan hal tersebut karena khawatir akan keselamatan Chauvin dan perasaan sipirnya. Hal tersebut mengingat reaksi warga kulit hitam atas aksi Chauvin sungguh massif.

Sebagai catatan, ketika Derek Chauvin membunuh George Floyd, aksinya menimbulkan reaksi berantai di seluruh penjuru Amerika. Unjuk rasa Black Lives Matter terjadi di mana-mana, patung-patung dengan jejak perbudakan dirobohkan, hingga pemerintah didesak untuk membubarkan Kepolisian Amerika.

"Mengetahui pembunuhan George Floyd berpotensi menimbulkan trauma, saya merasa bertanggung jawab untuk melindungi karyawan saya. Saya membatasi kontak antara mereka dengan tersangka pembunuhan," ujar Lydon.

Lydon menambahkan bahwa tidak memakan waktu lama bagi dirinya untuk membatalkan kebijakannya. Ia mengklaim pembatalan dilakukan tidak sampai sehari setelah kebijakan diberlakukan.

"Saya menyadari saya membuat kesalahan dan saya meminta maaf kepada mereka yang merasa tersinggung," ujar Lydon mengakhiri. Hingga berita ini ditulis, status Lydon tengah dikaji, apakah ia akan dipertahankan atau tidak.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

1 hari lalu

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

1 hari lalu

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

2 hari lalu

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya