India Akan Hadang Pengaruh Cina di PBB Lewat 4 Opsi Ini

Sabtu, 20 Juni 2020 15:49 WIB

Bentrok paling mematikan dalam 5 dekade antara pasukan Cina dan India di Lembah Galwan di perbatasan yang disebut sebagai Line of Actual Control, 20 pasukan India tewas, namun dari sisi Cina tidak diketahui pasti. Foto/indiatimes.com dan trtworld.com

TEMPO.CO, Jakarta - India akan menghadang pengaruh Cina di PBB dan lembaga yang terafiliasi dengannya dengan semua opsi yang ada.

Menurut laporan Hinudstantimes, Cina selama ini memandang PBB sebagai alat legitimasi statusnya sebagai negara berkuasa.

Jejaknya semakin berkembang setelah permusuhannya dengan Amerika Serikat mengenai PBB.

India akan menghadang Cina di 4 area di PBB sebagai senjata diplomatik.

1. India akan menghadang upaya Cina yang saat ini menjadi pemimpin di 4 bidang di PBB. India setidaknya berusaha agar Cina tidak lagi memenangkan posisi lainnya, dan akan berusaha mendongkel satu dari posisi yang dipimpin Cina saat ini.

Advertising
Advertising

Kepemimpinan Cina yang sudah dua kali di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dan International Telecommunications Union terlihat rapuh.

2. Kedua, India memastikan tidak satupun kantor PBB maupun organnya didirikan di Cina. Beijing dilaporkan sudah lama kecewa karena tidak satupun badan PBB bermarkas di Cina sekalipun negara itu disebut negara super power terbesar kedua di dunia.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah berupaya mendirikan kantor regional PBB karena tingginya biaya operasi di New York City. Tahun lalu, Beijing melobi PBB agar mendirikan satu kantor di Shanghai.

Selain menawarkan lahan dan perumahan, Cina bahkan menawarkan pembayaran sebagian gaji staf PBB.

Cina beberapa waktu lalu berusaha memobilisasi 140 kelompok dari 77 negara untuk memberikan dukungan atas ide ini, namun India memobilisasi pemerintah dari Afrika untuk menghadangnya. Amerika Serikat bergabung di Dewan Keamanan PBB, memberi alasan mengkhawatirkan keamanan jika PBB membuka kantor di Cina.

Setelah dihadang, Beijing dikabarkan akan berusaha lagi.

"Ini masih agenda," kata mantan diplomat India di PBB.

3. Cina juga ingin memayungi pasukan perdamaian PBB. Cina saat ini berkontribusi lebih besar jika dibandingkan dengan kontribusi tiga negara Inggris, Prancis, dan Rusia digabungkan.

India telah mencermati Cina telah mengerahkan tentaranya ke negara-negara dimana negara itu berkepentingan secara ekonomi seperti di Sudan Selatan.

4. Area terakhir, India akan fokus pada kontrak-kontrak kerja PBB. Beijing meradang karena menerima sangat sedikit kontrak kerja untuk bidang jasa pelayanan dan peralatan PBB yang bernilai miliaran dollar AS. Sementara India merupakan kontraktor PBB terbesar kedua dari produk farmasi.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

6 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

6 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

7 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

14 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

23 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya