Barkampanye Dengan Simbol Terkait Nazi, Facebook Tegur Trump

Jumat, 19 Juni 2020 14:00 WIB

Presiden A.S. Donald Trump berpura-pura memasukkan alat penyeka swab test ke dalam hidungnya saat dia mengunjungi fasilitas produksi Produk Medis Puritan, di Guilford, Maine, Jumat, 5 Juni 2020. Pabrik ini mengatakan mereka harus membuang alat penyeka yang diproduksi hari itu karena alasan higienitas. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook melakukan take down terhadap materi kampanye Presiden Amerika Donald Trump pada Kamis kemarin. Penyebabnya, karena Trump diduga mengorganisir kebencian. Facebook mendapati tim kampanye Trump menggunakan simbol terkait Nazi di kampanyenya.

Dikutip dari Reuters, simbol yang digunakan oleh kubu Trump di kampanyenya adalah segitiga merah terbalik. Simbol tersebut, dulu, digunakan Nazi untuk menandai mereka yang merupakan tahanan politik

"Kebijakan kami melarang mereka menggunakan simbol tahanan politik tanpa memberikan konteks yang mengancam ataupun mendiskusikan makna simbol tersebut," ujar Facebook dalam pernyataan persnya, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 19 Juni 2020.

Menanggapi aksi Facebook, juru bicara tim sukses Trump, Tim Murtaugh, menyebut platform milik Mark Zuckerberg tersebut lupa melihat konteks postingan. Murtaugh berkata, postingan Trump adalah ajakan kepada warga Amerika untuk melawan organisasi Antifa. Segitiga terbalik, kata Murtaugh, adalah simbol organisasi tersebut.

Facebook melakukan takedown terhadap postingan Donald Trump karena memuat simbol yang digunakan Nazi untuk tahanan politik

Sebagaimana diketahui, administrasi Trump menuduh Antifa sebagai dalang berbagai kerusuhan yang terjadi di Amerika akhir-akhir ini. Namun, mereka tidak memiliki bukti konkret bahwa Antifa benar terlibat atau tidak.

"Segitiga terbalik adalah simbol Antifa, jadi digunakan untuk kampanye tentang organisasi tersebut," ujar Murtaugh.

"Setahu kami, Facebook juga masih memiliki emoji segitiga terbalik yang terlihat sama persis. Kami jadi penasaran kenapa mereka menyasar kampanye kami. Segitiga terbalik juga tidak ada dalam database Anti-Defamation League untuk kategori simbol kebencian," Ujar Murtaugh menambahkan.

CEO dari Anti-Defamation League, Jonathan Greenblatt, mengatakan bahwa segitiga terbalik jelas-jelas merupakan simbol yang digunakan Nazi untuk tahanan politik. Ia mengaku heran kenapa kubu Trump berani menggunakannya.

"Bagaiamana Trump menggunakan simbol itu untuk menyerang musuhnya benar-benar bermasalah," ujar Greenblatt. Perihal segitiga terbalik tidak ada di database ADL, ia menjelaskan bahwa organisasinya hanya mencatat simbol yang umum digunakan oleh kelompok ekstrimis dan supremasi putih.

Mark Bray, sejarawan dari Rutgers University dan penulis Antifa: The Anti-Fascist Handbook, menambahkan bahwa simbol segitiga terbalik lebih banyak digunakan di Jerman dan Inggris pasca Perang Dunia II. Ia mengaku belum pernah melihat pemakaiannya oleh Antifa di Amerika.

Catatan Redaksi: Berita ini mengalami perbaikan tanggal karena perbedaan waktu Amerika dan Indonesia. Atas koreksinya, kami mohon maaf.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

2 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

9 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

9 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya