7 Fakta tentang Kelompok Ekstrimis Baru AS, Boogaloo Bois
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Kamis, 18 Juni 2020 18:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Satu kelompok ekstrimis bersenjata, Boogaloo bois, menjadi sorotan aparat hukum Amerika Serikat setelah anggotanya membunuh dua polisi di California.
Kelompok ini memiliki pengikut dari gerakan kanan jauh, neo-Nazi, supremasi kulit putih, dan anarki.
Sebenarnya, Boogaloo sudah beberapa bulan lalu menjalankan aksi mereka melawan aparat hukum, membuat onar hingga membunuh polisi atau orang.
Kementerian Kehakiman pada Selasa lalu mendakwa seorang pengikut Boogallo, seorang sersan Angkatan Bersenjata California, Steven Carillo, atas pembunuhan dua polisi Oakland saat unjuk rasa Black Lives Matter pada 29 Mei lalu.
Delapan hari kemudian, Carillo kembali membunuh seorang polisi ketika ditemukan senjata dan bahan pembuat bom di mobilnya dekat Santa Cruz.
Dia menorehkan darahnya sendiri di kap mobilnya kata "Boog" dan "Saya menjadi tidak masuk akal", meme populer kelompok ekstrimis kanan.
1 Mei lalu, pendukung Boogaloo di Colorado, Denver ditangkap bersama beberapa bom pipa miliknya saat akan mengikuti unjuk rasa untuk menentang larangan untuk mencegah penularan wabah virus corona.
Pada 11 April lalu, pengikut kelompok ini di Texas didakwa melakukan ancaman teror setelah dia memposting rekaman video mengatakan dirinya akan menyerang dan membunuh aparat polisi.
Berikut tujuh fakta tentang kelompok ekstrimis ini, menurut laporan South China Morning Post, 18 Juni 2020.
1. Kenapa menamakan kelompok esktrimis ini Boogaloo Bois?
Nama Boogaloo telah digunakan sebagai istilah untuk pemberontakan dan perang sipil beberapa tahun oleh para gamer dan ruang obrolan bawah tanah. Kata Boogaloo sendiri berasal dari film breakdance tahun 1984 berjudul Breakin'2: Electric Booaloo yang sebagian besar pengikutnya berkulit putih, pria, pengguna senjata, dan anti penguasa. Judul film itu kemudian berubah menjadi Civil War 2: Electric Boogaloo.
2. Organisasi ekstrimis ini tidak teroganisasi dengan baik, ideologinya dibagikan oleh para pengikutnya dari kelompok neo-Nazi dan supremasi kulit putuh, anarki, dan kaum liberal.
3. Boogaloo membenci polisi dan otoritas pemerintah dan membawa senjata, mengenakan vest militer, dan terkadang mengenakan pakaian ala Hawaii.
4. Boogaloo merupakan kata lain dari perang sipil atau perang revolusi. Namun sub kelompok ini menggunakan kata itu dalam kategori berbeda-beda.
5. Sebagian besar mereka terhubung melalui media sosial. Studi Tech Transparency Project pada April lalu menemukan 125 akun grup terkait Boogaloo di Facebook dengan puluhan ribu pengikutnya. Mereka mendiskusikan senjata, strategi meledakkan dan taktik melawan pemerintah yang berkuasa.
6. Banyak kelompok ekstrimis Boogaloo dibentuk setelah virus corona atau COVID-19 menyerang Amerika Serikat dan pemerintah lokal mulai memberlakukan lockdown.
7. Menurut Institute for Strategic Dialogue berkantor di London, Inggris mengatakan gerakan Boogaloo bois membajak wabah virus corona untuk mengubahnya menjadi konflik meluas.