Negara G7 Bujuk Cina Kaji Kembali UU Keamanan Nasional Hong Kong

Kamis, 18 Juni 2020 16:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara G7, yang mendukung otonomi Hong Kong, membujuk Cina untuk menimbang kembali penerapan UU Keamanan Nasional Hong Kong. Menurut mereka, UU Keamanan Nasional Hong Kong bermasalah dan berpotensi mengekang hak asasi manusia.

"Keputusan Cina (untuk menerapkan UU Keamanan Nasional Hong Kong) tidak sejalan dengan Hukum Dasar (Basic Law) Hong Kong dan komitmen internasional yang bersifat mengikat secara hukum, Deklarasi Bersama Sino-Inggris," ujar negara-negara G7 dalam pernyataan bersamanya yang diterbitkan Rabu malam, waktu Eropa, 17 Juni 2020.

Permohonan G7 kepada Cina tersebut adalah ide dari Inggris. Inggris membujuk negara-negara G7, termasuk Jepang, untuk bersama-sama mendorong Cina membatalkan penerapan UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Adapun sikap Inggris tersebut sejalan dengan rencana mereka menggunakan UU Hak Asasi Manusia mereka yang baru. Dikutip dari The Guardian, Inggris ingin menggunakan aturan tersebut untuk memberi sanksi kepada Pemerintah Cina apabila meneruskan UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Selain memberi sinyal akan menggunakan UU Hak Asasi Manusia, Inggris juga terus maju dengan rencana mereka menerima imigran dari Hong Kong. Hal tersebut untuk merespon kemungkinan warga-warga Hong Kong ingin pindah dari sana jika UU Keamanan Nasional diterapkan Cina.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, sudah mengajukan permohonan terhadap Perdana Menteri Boris Johnson untuk membahas rencana tersebut. Priti Patel ingin pemegang paspor Hong Kong British National Overseas diberi hak untuk datang ke Inggris. Sejauh ini, hanya warga Hong Kong kelahiran sebelum tahun 1997 yang memegang paspor tersebut.

Diberitakan sebelumnya, UU Keamanan Nasional Hong Kong disebut akan mengatur hal-hal yang mengancam keamanan nasional seperti terorisme, subversi, pemisahan diri, pengkhianatan, intervenersi asing, dan masih banyak lagi. Namun, Cina terlibat besar dalam penyusunan aturan itu yang membuat warga Hong Kong khawatir aturan tersebut akan menjadikan negara mereka sebagai bagian Cina seutuhnya.

ISTMAN MP | THE GUARDIAN

Berita terkait

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

15 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

17 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

21 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya