Pengunjuk rasa Black Lives Matter menggelar aksi protes anti rasisme di monumen patung Winston Churchill, perdana menteri Inggris pada Perang Dunia II pada hari Minggu pekan lalu. Churchill disebut sebagai rasis di masa kepemimpinannya.. [REUTERS]
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris melepas penutup patung Perdana Menteri Inggris pada masa Perang Dunia II, Winston Churchill kemarin menjelang kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Kantor Wali kota London, Sadiq Khan membenarkan pelepasan penutup patung dilakukan untuk menyambut kedatanang Presiden Macron untuk memperingati 80 tahun pidato radio Jenderal Charles de Gaulle kepada Prancis setelah invasi Nazi pada tahun 1940 yang disiarkan BBC dari London.
Patung Churchill terpaksa ditutup untuk mencegah dirusak oleh para pengunjuk rasa Black Lives Matter karena Churchill dinilai rasis.
Pengunjung rasa sempat mencoret-coret patung Churchill dan membuat tulisan "Churchill rasis".
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson angkat bicara atas pengrusakan patung Winston Churchill dengan menyebut pengunjuk rasa melakukan tindakan tidak masuk akal dan tidak pantas.
Advertising
Advertising
Winston Churchill dituding rasis dan anti-Semit dan menyalahkan dia karena menolak memberikan makanan untuk India saat terjadi kelaparan parah tahun 1943 yang menewaskan lebih dari 2 juta orang.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
3 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.