Cina dan India Saling Tuduh dan Ancam Soal Perkelahian di Galwan

Kamis, 18 Juni 2020 06:00 WIB

Narendra Modi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India dan Cina saling tuduh soal dalang 'perkelahian' di lembah Galwan, Himalaya. Keduanya sama-sama merasa perkelahian di kawasan perbatasan tersebut ditimbulkan oleh provokasi lawan. Perkembangan terbaru, keduanya saling ancam bahwa langkah keras akan dipakai apabila situasi di lembah Galwan memburuk.

Perdana Menteri India Narendra Modi, misalnya, mengatakan bahwa negaranya hanya menginginkan perdamaian di kawasan perbatasan. Namun, jika India kembali diprovokasi, maka pihaknya akan memberikan perlawanan yang setimpal.

"Kedaulatan dan Integritas India adalah mutlak hukumnya. Siapapun tidak boleh menghentikan kami mempertahankannya," ujar Modi sebagaimana dikutip dari New York Times, Rabu, 17 Juni 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tentara India dan Cina di lembah Galwan saling baku hantam pada hari Senin lalu. Perkelahian tersebut bukan yang pertama kalinya pada tahun ini, menandakan situasi di kawasan yang memisahkan Ladakh (India) dan Xinjiang (Cina) tersebut semakin panas.

Sebanyak 20 tentara India meninggal dalam peristiwa tersebut. Hal tersebut menjadikan perkelahian terbaru di lembah Galwan tersebut sebagai yang terburuk dalam beberapa puluh tahun terakhir. Komunitas internasional khawatir situasi akan memburuk jika baik Cina maupun India tidak berniat melakukan deeskalasi.

Modi berkata, dirinya mengancam akan melakukan reaksi keras karena dia tidak ingin tentaranya mati sia-sia. Dan, kata ia, India lebih dari mampu memberikan reaksi keras terhadap Cina. "Pengorbanan tentara kami tidak akan sia-sia," ujarnya menegaskan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, menegaskan bahwa tentaranya tidak bersalah. Jika tidak ada provokasi dari India, menurut Wang Yi, maka tidak akan ada balasan dari pihaknya. Walau begitu, Wang Yi mengatakan, upaya deeskalasi tengah dilakukan.

Dikutip dari South China Morning Post, Wang Yi mengklaim sudah menghubungi Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar. Kepada Jaishankar, Wang Yi meminta masalah di perbatasan diselesaikan dengan jalur dialog untuk menjaga kawasan tersebut tetap aman.

"Jangan membuat kalkulasi yang salah dan jangan meremehkan komitmen kami dalam mempertahankan kedaulatan wilayah," ujar Wang Yi mengancam.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

15 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

21 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 hari lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya