Gereja di Peru Dipenuhi Foto Ribuan Pasien Meninggal Virus Corona

Senin, 15 Juni 2020 17:30 WIB

Carlos Castilla, tengah, Uskup Agung di Ibu Kota Lima, Peru, memberikan penghormatan pada lebih dari 5 ribu pasien meninggal virus corona, Minggu, 14 Juni 2020. Sumber: Reuters/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Carlos Castilla, Uskup Agung di Ibu Kota Lima, Peru, mengizinkan gerejanya dipenuhi lebih dari 5 ribu foto para korban meninggal virus corona. Castilla pada misa Minggu, 14 Juni 2020, memberikan penghormatan pada para korban.

Para pengurus gereja menghabiskan waktu berhari-hari untuk memasang foto pasien virus corona yang meninggal di 84 bangku gereja dan ribuan lainnya di sudut lain gereja. Di antara foto para korban meninggal karena virus corona adalah dokter, petugas kepolisian, petugas pemadam kebakaran, petugas kebersihan dan anak-anak.

Carlos Castilla, tengah, Uskup Agung di Ibu Kota Lima, Peru, memberikan penghormatan pada lebih dari 5 ribu pasien meninggal virus corona, Minggu, 14 Juni 2020. Sumber: Reuters/mirror.co.uk

Misa untuk para korban meninggal itu ditayangkan secara langsung di televisi. Castilla dalam kesempatan itu mengkritisi sistem Kesehatan di Peru yang disebutnya hanya berdasarkan keegoisan dan bisnis semata, bukan belas kasih dan solidaritas kepada masyarakat.

Castilla pun menyerukan kepada seluruh masyarakat Peru agar bersatu dalam momen paling berat ini, di mana dampaknya ekonomi Peru terkontraksi sampai 12 persen.

Advertising
Advertising

“Akan sangat mengerikan pula jika dalam beberapa waktu ke depan ada ribuan foto lagi orang-orang yang meninggal karena kelaparan,” kata Castilla, seperti dikutip dari mirror.co.uk.

Data dari Universitas John Hopkins di Amerika Serikat menyebut setidaknya 6.400 pasien virus corona di Peru meninggal. Di negara itu, ada 225 ribu kasus virus corona sehingga menempatkan Peru sebagai salah satu negara paling terpukul oleh wabah virus corona di Amerika Selatan setelah Brazil.

Kendati masuk daftar salah satu negara paling terpukul oleh virus corona, Presiden Peru Martín Vizcarra tetap mendapat pujian dari masyarakat karena langsung memberlakukan lockdown ketat. Dia pun menggelontorkan paket bantuan ekonomi untuk menolong masyarakat yang harus tetap berada di rumah selama lockdown.

Vizcarra juga bersikap terbuka dengan mengunggah detail data Kesehatan dan mendorong rumah sakit-rumah sakit agar menyediakan lebih banyak tempat tidur bagi pasien, alat bantu nafas ventilator dan melakukan lebih banyak tes virus corona. Akan tetapi, respon Presiden Vizcarra ini dianggap sebagai korupsi dan dampak dari kesenjangan warga di Peru yang sudah mengakar.

“Mereka meminta masyarakat agar tetap di rumah saja, namun banyak orang tak punya tabungan. Jadi, ini sangat mustahil. Mereka meminta masyarakat untuk mencuci tangan, tapi satu dari tiga keluarga di Peru tak punya akses air bersih,” kata Hugo Ñopo, yang bekerja di sebuah perusahaan penelitian di Peru.

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

10 jam lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

4 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

6 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

9 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

13 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

14 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

14 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

18 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

20 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

Kadis Gulkarma DKI Jakarta Satriadi Gunawan, menceritakan kronologi tewasnya petugas pemadam kebakaran di YLBHI, Samsul Triatmoko.

Baca Selengkapnya