Pendemo Black Lives Matter Selamatkan Anggota Sayap Kanan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 15 Juni 2020 15:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang diidentifikasi oleh kerumunan sebagai pengunjuk rasa sayap kanan dibawa ke tempat aman oleh pengunjuk rasa Black Lives Matter pada hari Sabtu ketika bentrokan pecah di London antara polisi dan kelompok sayap kanan.
Gambar menunjukkan seorang pria kulit putih memegangi kepalanya ketika seorang pria kulit hitam menggendongnya di atas bahunya, diapit oleh polisi dengan pakaian antihuru-hara.
Dikutip dari Reuters, 15 Juni 2020, pria itu ditempatkan di tangga menuju Royal Festival Hall di London pusat dan dipukuli, sebelum pengunjuk rasa lain turun untuk melindunginya, kata wartawan Reuters di tempat kejadian.
Pria kulit hitam yang menolong pria kulit putih terduga sayap kanan diidentifikasi bernama Patrick Hutchinson, menurut laporan The Mirror.
Hutchinso, ayah dua anak dan pakar seni bela diri, mengatakan nyawa pria kulit putih sedang terancam ketika ia menolongnya, menggendong dan membawanya ke arah polisi antihuru-hara sementara teman-temannya membentuk penghalang di sekelilingnya.
Berbicara tentang insiden tersebut untuk pertama kalinya, Hutchinson mengatakan hal itu membuatnya berpikir tentang tidak adanya polisi selama kematian George Floyd.
"Jika tiga polisi lain yang berdiri di sekitar ketika George Floyd dibunuh berpikir untuk ikut campur tangan dan menghentikan rekan mereka seperti apa yang dia lakukan, mungkin George Floyd masih akan hidup hari ini," katanya kepada Channel 4 News.
Sebelumnya pada hari itu ada bentrokan antara kelompok-kelompok anti-rasisme dan aktivis sayap kanan. Para pendemo anti-rasis telah berhari-hari melakukan unjuk rasa menentang rasisme dan kekerasan polisi sejak kematian warga Afrika-Amerika George Floyd di Minneapolis bulan lalu, yang memicu protes Black Lives Matter di seluruh dunia.