Siswa SMA Malaysia Masuk Sekolah Setelah Lockdown Covid-19 Dibuka
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 15 Juni 2020 10:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Kementerian Pendidikan Malaysia di semua tingkatan akan memeriksa peraturan sekolah secara acak untuk mengukur kemanjuran prosedur operasi standar (SOP) untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) setelah pelonggaran lockdown.
Menteri Pendidikan Mohd Radzi Md Jidin juga berjanji akan melakukan inspeksi secara pribadi, selama wawancara dengan Berita Harian yang diterbitkan pada Senin, dikutip dari Malaymail, 15 Juni 2020.
Sekolah di Malaysia dijadwalkan untuk dibuka kembali pada 24 Juni untuk siswa sekolah menengah atas karena mengikuti ujian nasional utama seperti Sertifikat Pendidikan Malaysia (SPM), Sertifikat Kejuruan Malaysia (SVM), Sertifikat Sekolah Tinggi Malaysia (STPM) dan Sertifikat Agama Tinggi Malaysia (STAM).
Sebelumnya pada 10 Juni, menteri pendidikan mengatakan Malaysia akan memasuki mode pemulihan setelah tiga bulan lockdown ketat yang menutup sekolah dan bisnis untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Malaysia mulai mencabut sebagian besar pembatasan virus corona mulai Rabu kemarin, setelah pemerintah menyatakan bahwa wabah itu terkendali, Reuters melaporkan.
Sekolah akan dibuka kembali secara bertahap, dimulai dengan siswa menghadapi ujian publik dan ujian sekolah internasional setara tahun ini, kata Mohd Radzi.
"Saya sudah meminta semua orang di departemen, departemen negara bagian dan distrik, termasuk saya, untuk pergi ke sekolah tanpa pemberitahuan sebelumnya," kata Radzi seperti dikutip dari Malaymail.
"Itu bukan untuk menghukum sekolah, tidak sama sekali. Alih-alih, ini untuk membantu kami mengevaluasi seberapa baik SOP dan kesiapan kami secara alami.
Radzi mengatakan akan mengambil sampel pada minggu pertama pembukaan dari 50 sekolah. Setelahnya, kata Mohd Radzi, kementerian akan mengevaluasi seberapa baik SOP bekerja dan untuk mengukur kesiapan sekolah.
Radzi mengatakan penting untuk melihat SOP dalam kondisi langsung karena sekolah akan melanjutkan operasi dalam keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai akibat pandemi Covid-19.
Minggu depan, sekolah-sekolah di Terengganu, Kelantan, Kedah, dan Johor, akan dibuka pada hari Rabu dan Kamis sementara di negara bagian lain Rabu hingga Jumat.
Menteri mengatakan SOP akan disesuaikan dan diperbaiki selama akhir pekan berdasarkan pengamatan.
"Ini adalah penilaian jangka panjang dan tidak ada yang bisa memprediksi apakah itu akan berhasil atau tidak. Namun kami akan melakukan yang terbaik untuk mengimplementasikan setiap kemungkinan SOP," kata Radzi.
"Katakanlah 2.000 sekolah dibuka kembali, kami akan mengidentifikasi 10 masalah yang perlu diperhatikan, kami akan menyetelnya dan kemudian dari waktu ke waktu terus meningkatkannya.
Pada 10 Juni, kementerian mengumumkan pembukaan kembali sekolah-sekolah umum untuk memeriksa para siswa mulai 24 Juni.
Radzi mengatakan pada saat itu keputusan itu dibuat atas saran dari Kementerian Kesehatan dan Dewan Keamanan Nasional (NSC), dan akan melibatkan sekitar 2.000 sekolah yang melibatkan hampir 500.444 siswa.
Menteri mengingatkan semua orang tua dan guru untuk bekerja sama dalam rangka mencapai kepatuhan penuh dengan norma-norma kehidupan baru bersama Covid-19
Para guru juga diminta berperan ekstra dalam melakukan pemeriksaan suhu dan memastikan para siswa memakan makanan mereka di ruang kelas, orang tua juga harus mematuhi peraturan mengantar dan menjemput anak-anak mereka dari sekolah.
Sekolah tetap ditutup tanpa batas waktu untuk siswa selain dari mereka yang mengikuti ujian.
Malaysia telah melaporkan delapan infeksi baru Covid-19 kemarin, tetapi kasus aktif turun di bawah angka 1.000 pasien untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.