Terancam COVID-19, Korea Utara Kebut Pembangunan Rumah Sakit

Minggu, 14 Juni 2020 09:38 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri peresmian pabrik pupuk, di wilayah utara ibu kota, Pyongyang, dalam gambar ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 2 Mei 2020. [KCNA / via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara mempercepat pembangunan rumah sakti barunya. Dikutip dari situs berita Mirror, pembangunan tersebut untuk merespon ancaman gelombang kedua pandemi virus Corona (COVID-19).

"Para pekerja terbakar semangatnya oleh kemarahan dan kebencian terhadap musuh Kim Jong Un," ujar kantor berita Pemerintah Korea Utara, Rodong Sinmun, yang dikutip dari Mirror, Minggu, 14 Juni 2020

Sebelum pembangunan itu dipercepat, sejumlah rumah sakit di Korea Utara sendiri sudah kesulitan berhadapan dengan virus Corona. Dua rumah sakit yang berada di Pyongsong, sekitar 18 mil dari kota Pyongyang, dilaporkan memiliki puluhan korban jiwa virus Corona di sana.

Situasi yang sulit di sana tak ayal membuat sejumlah pasiennya kabur. Salah satu sumber di rumah sakit di Pyongsong, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa para pasien khawatir tertular virus Corona di sana.

"Mereka khawatir akan meninggal jika bertahan terlalu lama," ujarnya yang juga khawatir para pasien yang kabur akan memperparah situasi pandemi Corona di Korea Utara.

"Otoritas lokal dan manajer rumah sakit sudah diperingatkan soal pasien yang kabur," ujar sumber tersebut lebih lanjut.

Markus Bell, pakar Korea Utara dari La Trobe University di Australia, berpendapat bahwa pembangunan rumah sakit ini sejalan dengan agenda Pemimpin Agung Korea Utara, Kim Jong Un. Beberapa tahun terakhir, kata Bell, Kim Jong Un mencoba memperbarui sistem kesehatan di Korea Utara untuk memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap warga-warganya.

Berbagai langkah yang sudah dilakukan Kim Jong Un, menurut Bell, adalah privatisasi, pengajuan bantuan, serta impor obat-obatan dari Cina. Cina, sebagaimana diketahui, adalah sekutu dekat Korea Utara.

"Perhatian Kim Jong Un terhadap kondisi kesehatan warganya adalah upayanya untuk mengendalikan sektor kesehatan publik. Namun patut dipertanyakan apakah rumah sakit baru itu nantinya akan memiliki cukup perlengkapan atau hanya bangunan raksasa yang kosong," ujar Bell.

Hingga berita ini ditulis, Korea Utara masih belum terbuka soal berapa banyak angka kasus dan kematian akibat virus Corona (COVID-19) di sana. Pemimpin Agung Korea Utara, Kim Jong Un, juga belum berkomentar soal perkembangan pandemi Corona.

Seorang sumber di Militer Korea Utara mengklaim 180 prajurit tewas akibat virus Corona di kawasan perbatasan. Selain itu, ribuan dikarantina untuk mencegah penularan.

ISTMAN MP | MIRROR

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

10 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya