Krisis Ekonomi, Warga Lebanon Kembali Unjuk Rasa

Jumat, 12 Juni 2020 10:15 WIB

Warga Lebanon pada Sabtu, 6 Juni 2020, berunjuk rasa meminta agar lockdown dilonggarkan. Sumber: Al Jazeera

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Lebanon pada Kamis, 11 Juni 2020, memblokade jalan dengan membakar ban dan tong sampah di hampir penjuru Ibu Kota Beirut dan beberapa kota lainnya di Lebanon. Unjuk rasa di negara itu kembali pecah setelah mata uang pound Lebanon anjlok dan krisis ekonomi makin terpuruk.

Dikutip dari reuters.com, mata uang pound Lebanon sudah kehilangan nilainya hampir 70 persen sejak Oktober 2019 atau ketika Lebanon terpuruk dalam krisis keuangan yang menjadi ancaman serius bagi stabilitas negara itu sejak perang sipil 1975 – 1990.

Suasana unjuk rasa terkait krisis ekonomi di Beirut, Lebanon, 11 Juni 2020. REUTERS

Mulai dari Kota Tripoli di wilayah utara Lebanon hingga ke area selatan Kota Sidon, masyarakat Lebanon meneriakkan perlawanan mereka pada para elit politik. Mereka membakar ban di jalan-jalan utama hampir dipenjuru Lebanon. Unjuk rasa itu yang terbesar sejak Pemerintah Lebanon memberlakukan lockdown karena penyebaran virus corono pada pertengahan Maret 2020.

“Kami tak mampu membeli makanan atau membayar uang sewa atau apapun semacam itu. jadi kami akan bertahan disini sampai nilai dolar turun dan kami mendapatkan semua tuntutan kami,” kata Manal, seorang demonstran di Beirut.

Advertising
Advertising

Unjuk rasa yang terjadi di Kota Tripoli juga sama meresahkan. Tripoli adalah kota terbesar kedua di Lebanon. Di kota itu, para pengunjuk rasa melempari bom molotof ke gedung bank central, melakukan pembakaran dan memancing pasukan keamanan agar melepaskan tembakan gas air mata.

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, menyerukan sebuah rapat darurat kabinet pada Jumat, 12 Juni 2020, untuk mendiskusikan situasi moneter. Krisis ekonomi di Lebanon dipicu oleh korupsi yang dilakukan selama puluhan tahun dan pemborosan sehingga membuat harga bahan-bahan makanan naik, begitu pula pengangguran.

Kontrol modal telah memisahkan Lebanon penghematan mata uang mereka. Pemerintah Lebanon telah menggelar pertemuan dengan Lembaga Moneter Internasional atau IMF untuk mendanai sebuah program reformasi yang diharapkan bisa membuat ekonomi negara itu kembali ke jalur yang benar.

Berita terkait

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

8 jam lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

5 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

5 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

6 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

6 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

7 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

7 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya