George Floyd, Trump Menampik Usulan Ganti Nama Markas Militer

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Juni 2020 14:31 WIB

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan tentang protes yang sedang berlangsung atas ketidaksetaraan rasial setelah kematian George Floyd oleh polisi kulit putih di Minneapolis, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 1 Juni 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menampik usulan mengganti nama-nama markas militer yang menggunakan nama tokoh Konfederasi terkait isu kesetaraan ras terkait tewasnya George Floyd pada Rabu, 10 Juni 2020.

Sikap ini muncul bersamaan dengan pelarangan pengibaran bendera Konfederasi dari ajang balap mobil NASCAR.

Tokoh Partai Demokrat juga sedang mengupayakan pemindahan patung-patung tokoh Konfederasi dari Gedung Capitol Hill.

Ini adalah patung dari tokoh-tokoh Konfederasi atau orang yang mendukung sistem perbudakan kulit hitam di AS bagian selatan pada Perang Sipil 1860.

“Amerika Serikat melatih dan mengerahkan para PAHLAWAN di tanah ini dan memenangkan dua Perang Dunia. Maka pemerintahan saya bahkan tidak bakal mempertimbangkan penggantian nama dari Instalasi Militer Hebat ini,” kata Trump lewat cuitan di Twitter seperti dilansir Reuters pada Kamis, 11 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Rakyat Amerika Serikat semakin terbuka kesadaran mengenai isu kesetaraan ras pasca tewasnya seorang pria kulit hitam bernama George Floyd.

Floyd tewas setelah seorang polisi kulit putih bernama Derek Chauvin menindih leher belakangnya menggunakan dengkul selama nyaris 9 menit saat proses penangkapan.

Ini membuat Floyd mengatakan berulang kali bahwa dia tidak bisa bernapas.

Chauvin menangkap Floyd atas pengaduan seorang petugas mart yang mengatakan pria berusia 46 tahun itu membeli rokok menggunakan uang palsu seperti dilansir CNN.

Saat ini ada sekitar 10 markas militer yang menggunakan nama para pemimpin Konfederasi pendukung perbudakan kulit hitam di AS.

Markas ini menyebar dari Virginia hingga Texas. Sikap Trump ini dianggap sebagai tamparan bagi para pejabat tinggi Pentagon.

Selama ini, sejumlah pejabat tinggi Pentagon telah menyatakan membuka diri untuk berdiskusi soal pergantian nama markas ini. “Ini dianggap sebagai salah satu cara yang bisa ditempuh untuk melakukan rekonsiliasi ras,” begitu dilansir Reuters.

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

9 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

11 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

11 hari lalu

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar semakin dekatnya pengakuan untuk Negara Palestina oleh tiga negara Eropa.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

14 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

15 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

18 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

22 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

23 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya