Waspadai Pemakzulan saat Pandemi, Bolsonaro Perkuat Peran Militer

Rabu, 10 Juni 2020 19:54 WIB

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengikuti aksi unjuk rasa untuk menolak aturan social distancing di tengah pandemi virus Corona, di Brasilia, Brasil, 19 April 2020. Aksi tersebut diikuti ratusan orang yang memprotes aturan social distancing. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus Corona yang memburuk, ekonomi yang terpuruk, serta masalah internal membuat Pemerintah Brazil was was. Mereka khawatir pemakzulan atau bahkan kudeta mengancam. Apalagi, sejumlah figur militer sudah memperingatkan bahwa instabilitas dalam negeri tak terhindarkan jika kondisi tidak membaik.

Merespon ancaman itu, Brazil mempertimbangkan keterlibatan militer yang lebih besar. Menurut anak Presiden Jair Bolsonaro sekaligus anggota kongres Brazil, Eduardo, keterlibatan militer yang lebih besar sudah pasti akan dilakukan. Dan, ia mengaku mendukung ide kediktatoran militer tersebut untuk menjaga stabilitas walaupun demokrasi bisa menjadi korban.

"Itu bukan opini lagi perihal apakah akan terjadi atau tidak, tetapi kapan akan terjadi," ujar Eduardo Bolsonaro sebagaimana dikutip dari New York Times, Rabu, 10 Juni 2020.

Diberitakan sebelumnya, Brazil menempati posisi kedua sebagai negara paling terdampak virus Corona di dunia. Per hari ini, ada 742 ribu kasus dan 38 ribu korban meninggal akibat virus Corona di Brazil. Adapun angka yang besar tersebut adalah imbas dari telatnya respon pemerintah Brazil. Bolsonaro sendiri meremehkan virus Corona dan menyamakannya dengan flu.

Makin tingginya angka kasus di Brazil tak ayal membuat situasi internal Pemerintah Brazil memanas. Sejumlah anak buah Bolsonaro mulai menentangnya. Gonta-ganti pejabat pun terjadi di mana Bolsonaro menyingkirkan penentang-penentangnya. Salah satunya mantan Menteri Kesehatan, Mandetta.

Mahkamah Agung tak ketinggalan 'ikut campur'. Mereka berkali-kali memperingatkan Bolsonaro soal pemerintahannya, termasuk memintanya untuk bersikap lebih transparan soal virus Corona. Bolsonaro merespon dengan meminta maaf soal tingginya angka kematian, namun mengatakan bahwa hal itu takdir semua orang.

Perkembangan terbaru, otoritas hukum mulai membidik keluarga Bolsonaro atas perkara penyalahgunaan wewenang, korupsi, dan penyebaran berita bohong. Bolsonaro meresponnya dengan memperkuat peran militer di kabinetnya. Oleh berbagai kritikus, hal itu dimaknai sebagai ketakutan Bolsonaro atas kemungkinan kudeta atau pemakzulan.

Pendukung setia Bolsonaro, televangelis Silas Malafaia, yakin tidak akan terjadi penguatan militer secara berlebihan ataupun kudeta. Namun, ia menganggap Bolsonaro sah-sah saja bersiap atas kemungkinan terburuk. Bahkan, menurutnya, militer berhak bertindak jika lembaga hukum mencoba memakzulkan Bolsonaro.

"Itu namanya menjaga ketertiban ketika ada pelanggaran," ujar Malafaia sebagaimana dikutip dari New York Times.

Hal senada disampaikan oleh Penasehat Keamanan Nasional Bolsonaro, Augusto Heleno. Walau dia menyakini bahwa stabilitas nasional Brazil akan sulit ditebak ke depannya, dia yakin tak akan ada penguatan militer secara berlebihan di Pemerintahan Brazil. "Saya tidak mendukung adanya penggunaan militer untuk mempertahankan kekuasaan," ujar Heleno.

Sementara itu, mantan Menteri Hukum Sergio Moro menganggap bahwa Bolsonaro memang berniat memperkuat militer untuk mempertahankan kekuasaanya. Hal itu lah, kata ia, yang menciptakan ketidakstabilan di Brazil. "Brazil tidak seharusnya hidup dalam ancaman seperti itu," ujar Moro.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

6 jam lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

7 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

8 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

11 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

13 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

13 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya