NATO Minta Inggris Kaji Lagi Pembangunan 5G oleh Huawei

Rabu, 10 Juni 2020 17:36 WIB

BTS 5G yang dibangun Huawei pada ketinggian 6.500 meter di Puncak Everest, Pegunungan Himalaya, di Cina. (ANTARA/HO)

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Militer Atlantik Utara, NATO, meminta Inggris untuk mengkaji kembali keterlibatan Huawei dalam pembangunan infrastruktur 5G. Hal itu berkaitan dengan resiko operasi mata-mata oleh Cina.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menganggap ancaman Cina nyata adanya. Apalagi, kata ia, Cina mulai masuk ke berbagai sektor yang selama ini didominasi negara-negara barat mulai dari antartika, luar angkasa, telekomunikasi.

"Saya yakin Pemerintah Inggris akan mendesain jaringan telekomunikasi 5G-nya dengan mempertimbangkan faktor keamanan. Oleh karenanya, penting untuk mengkaji kembali bagaimana pembangunan akan dilakukan," ujar Stoltenberg sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 10 Juni 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Huawei telah mulai berpromosi bahwa mereka akan terlibat dalam pembangunan infrastruktur 5G di Inggris. Sebab, Januari lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menyatakan bahwa Huawei akan memiliki peran terbatas dalam pembangunan 5G.

Langkah Inggris tersebut dikecam oleh sekutunya, terutama Amerika yang tengah berseteru dengan Cina. Inggris sudah mencoba menyakinkan sekutu-sekutunya bahwa Huawei hanya akan terlibat dalam pembangunan jaringan non vital, namun tetap diprotes. Alhasil, Inggris mulai mengkaji kembali soal keterlibatan Huawei ke depannya.

"Cina semakin dekat dengan kita. Kami sudah melihatnya di Antartika dan bagaimana mereka terlibat dalam pembangunan infrastruktur penting di Eropa. Penting menanggapi hal itu," ujar Stoltenberg.

Huawei, di satu sisi, optimistis tetap bisa membantu Inggris dalam membangun jaringan telekomunikasi 5G-nya. Mereka lebih khawatir soal ketersediaan perangkat karena sanksi dagang yang diterapkan Amerika.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

4 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

5 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

9 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

9 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

12 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya