Kuba Jadi Negara di Amerika yang Sukses Kendalikan Virus Corona

Rabu, 10 Juni 2020 07:00 WIB

Perawat Yosian Diago memeriksa dari rumah ke rumah untuk orang-orang dengan gejala Covid-19 di tengah kekhawatiran tentang penyebaran penyakit virus corona, di pusat kota Havana, Kuba, 8 Juni 2020. [REUTERS / Alexandre Meneghini]

TEMPO.CO, Jakarta - Kuba siap mendeklarasikan diri bebas dari virus corona setelah sepekan lebih berturut-turut tidak ada kematian atau kasus baru Covid-19.

Rata-rata kasus baru turun menjadi kurang dari 10 per hari dari puncak sekitar 50 kasus, dan dua pertiga pulai Kuba bebas virus, menurut data resmi.

Senin adalah hari kesembilan berturut-turut tanpa kematian dari Covid-19, sementara penyakit ini terus mengamuk di seluruh Amerika.

"Kita bisa segera mendekati ujung pandemi dan memasuki fase pemulihan dari Covid," kata Presiden Miguel Diaz-Canel pada akhir pekan.

Seperti banyak negara, Kuba menutup perbatasan dan sekolahnya sejak awal wabah dan mendesak warga Kuba untuk mempraktikkan jarak sosial, meskipun ada antrean panjang di luar toko di tengah kelangkaan sembako yang semakin meningkat, seperti dikutip dari Reuters, 9 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Tapi Kuba dengan cepat mewajibkan masker wajah dan mengkarantina sejumlah besar orang daripada hanya menyuruh mereka tinggal di rumah.

Pelanggaran terhadap regulasi pandemi akan dijatuhi hukuman denda atau bahkan penjara. Pemerintah Kuba juga telah menggunakan monopoli media berita untuk menyiarkan persidangan atas pelanggaran itu untuk memberi contoh dan mendidik warga tentang virus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi Amerika Latin sebagai pusat baru pandemi coronavirus, tetapi selama dua bulan terakhir, kasus di Kuba telah menurun.

Orang Kuba sekarang 24 kali lebih kecil kemungkinannya untuk tertular virus daripada orang Dominikan, atau 27 kali lebih kecil kemungkinannya untuk tertular dibandingkan orang Meksiko, dan lebih dari 70 kali lebih mungkin terinfeksi daripada orang Brasil, The Guardian melaporkan.

Reina Paula, seorang pramuniaga di supermarket La Epoca Havana, mengatakan seorang pekerja dinyatakan positif terkena virus corona dan otoritas setempat mengirim staf lainnya ke fasilitas isolasi untuk pengujian.

Penyedia layanan kesehatan melacak kerabat mereka dan mengirim mereka ke karantina, sementara media berita pemerintah secara terbuka meminta siapapun yang telah melakukan kontak dekat dengan mereka untuk maju guna mencegah penyebaran virus.

"Mereka mengikuti langkah-langkah klinis sangat rinci seperti arloji Swiss," kata Paula, di rumah setelah pulih dari Covid-19.

Mereka yang dites positif dipindahkan ke rumah sakit, di mana mereka diberi antivirus dan penguat sistem kekebalan tubuh, sementara yang lain dikirim pulang ke karantina selama dua minggu.

Kisah Paula menggambarkan pendekatan keras yang telah diambil Kuba untuk mengekang wabah virus corona, dibantu oleh sistem perawatan kesehatan preventif, universal, dan staf negara kepulauan Karibia, sentralisasi dan tindakan pemaksaan.

Penindakan itu sangat penting secara politis bagi Partai Komunis yang berkuasa di Kuba, yang mengklaim sistem perawatan kesehatan yang kuat sebagai pencapaian utama, bahkan ketika Kuba gagal memenuhi perekonomian yang sebagian karena embargo perdagangan AS.

Keberhasilan itu mendapat pujian dari warga.

"Sekali lagi," kata penduduk Havana, Marina Rodriguez, "negara kami telah menunjukkan bahwa meskipun mengalami kesulitan, Kuba selalu dapat mengendalikan epidemi."

Kuba juga telah mengirim puluhan ribu dokter keluarga, perawat, dan mahasiswa kedokteran ke rumah-rumah di seluruh negeri setiap hari untuk melakukan pemeriksaan. Kuba memiliki sistem kesehatan yang kuat bahkan ketika turunnya sumber daya negara dalam beberapa dekade terakhir telah membuat rumah sakit tidak terawat dan kekurangan obat.

Ahli epidemiologi terkemuka Kuba, Francisco Duran, mengatakan deteksi dini, rawat inap dan penerapan perawatan eksperimental, yang banyak dikembangkan oleh sektor bioteknologi negara itu sendiri, telah membantu mengurangi kematian Covid-19.

Kuba, dengan populasi 11 juta, telah melaporkan 2.200 kasus dan 83 kematian. Angka ini berarti Kuba hanya memiliki 0,73 kematian akibat virus corona per 100.000 penduduk, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, sedikit di atas 0,20 Kosta Rika per 100.000 tetapi jauh di bawah 17,4 di Brasil.

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

58 menit lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya