Orang-orang memegang slogan ketika mereka berkumpul selama protes terhadap ketidaksetaraan rasial setelah kematian George Floyd, di depan di Grand Army Plaza di wilayah Brooklyn di kota New York City, New York, AS 7 Juni , 2020. [REUTERS / Eduardo Munoz]
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi IBM memutuskan untuk tidak lagi menawarkan teknologi pemindai wajah dan analisis ke Kepolisian. Hal tersebut menyusul kasus George Floyd yang dibunuh oleh personil Kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin.
IBM menyampaikan pernyataan tersebut kepada Kongres Amerika yang tengah menimbang reformasi dan pemangkasan anggaran Kepolisian. CEO dari IBM, Arvind Khrisna, mengatakan bahwa sudah saatnya ada regulasi untuk memastikan Kepolisian bekerja dengan benar dan aksinya dapat dipertanggungjawabkan.
"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai dialog nasional perihal bagaimana teknologi pemindah wajah sebaiknya digunakan oleh aparta keamanan," ujar Khrisna sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 9 Juni 2020.
Khrisna melanjutkan bahwa IBM juga tidak akan mendukung kegiatan apapun yang menyalahgunakan teknologi buatan perusahaannya. Sebagai contoh, kata Khrisna, IBM tidak ingin teknologi pemindai wajahnya digunakan untuk profiling berdasarkan ras serta pelanggaran hak asasi manusia.
"Teknologi bisa meningkatkan transparansi dan bagaimana Kepolisian melindungi komunitas kita, bukannya malah mempromosikan diskriminasi dan ketidakadilan berdasarkan ras," ujar Khrisna.
Secara terpisah, laporan dari CNBC mengatakan bahwa IBM sesungguhnya sudah lama berniat menghentikan bisnis pemindai wajahnya. Bisnis tersebut dianggap kurang menguntungkan. Walau begitu, pelayanan terhadap pelanggan akan tetap dilakukan jika terdapat masalah.
"Teknologi visual IBM hanya akan terbatas pada deteksi objek, bukan analisis ras serta identifikasi," ujar salah seorang pejabat yang mengetahui kerjasama IBM dengan Pemerintah Amerika.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
22 jam lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya
11 hari lalu
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya
Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.