Aksi untuk George Floyd, Puluhan Ribu Massa Penuhi Washington DC

Minggu, 7 Juni 2020 10:00 WIB

Pendemo memegang slogan ketika mereka berdiri di belakang pagar di Lafayette Park di depan Gedung Putih selama protes terhadap ketidaksetaraan rasial setelah kematian George Floyd oleh polisi di Minneapolis, di Washington, AS, 6 Juni 2020. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu pendemo berunjuk rasa di Washington dan kota-kota besar Amerika Serikat lain menuntut diakhirinya rasisme dan kebrutalan polisi pasca-pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam tidak bersenjata oleh polisi kulit putih.

Demonstrasi pada Sabtu memasuki hari ke-12 setelah George Floyd tewas saat ditangkap ketika polisi Minneapolisi bernama Derek Chauvin menindih lehernya dengan lutut pada 25 Mei.

Pembunuhannya, yang terekam CCTV dan ponsel pejalan kaki, telah menyebabkan gelombang protes dan mengungkit luka lama atas sejarah penganiayaan terhadap warga Amerika keturunan Afrika dan minoritas lainnya.

Di dekat bagian depan Gedung Putih, Katrina Fernandez, 42 tahun, mengatakan dia berharap dan tidak sabar untuk bergabung dengan protes demi menuntut apa yang dia lihat sebagai reformasi yang lama tertunda dalam kepolisian.

"Saya hanya berharap kita benar-benar mendapatkan perubahan dari apa yang sedang terjadi. Orang-orang telah berlutut dan memprotes dan memohon untuk waktu yang lama dan cukup sudah. Kami tidak bisa menerima perlakuan ini lebih banyak lagi," katanya, dikutip dari Reuters, 7 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Orang-orang mengecat jalan Washington dengan slogan-slogan protes seperti "Defund the Police," menurut laporan CNN.

Baru-baru ini protes nasional terhadap pembunuhan George Floyd menyerukan slogan Defund the Police. Defund the Police adalah seruan untuk memangkas anggaran polisi kota yang tumbuh signifikan sejak 1990n setelah RUU Kejahatan 1994 diteken Presiden Bill Clinton. Para advokat pengkritik RUU mengatakan anggaran yang dihemat untuk kepolisian dapat dialihkan ke program sosial, Reuters melaporkan.

Seorang perempuan memegang plakat ketika petugas penegak hukum berjaga-jaga saat protes menentang ketimpangan rasial setelah kematian George Floyd, di Washington, AS, 6 Juni 2020. [REUTERS / Erin Scott]

Media lokal telah memperkirakan bahwa puluhan ribu akan menghadiri protes di ibu kota AS, meskipun ada risiko virus corona, yang merusak Amerika selama dua bulan terakhir dan masih menghadirkan ancaman mematikan, menurut para pakar kesehatan. Perkiraan resmi jumlah pasti pengunjuk rasa tidak tersedia.

"Jujur, saya khawatir tentang lonjakan kasus baru. Tapi saya khawatir tentang lonjakan baru ini jauh sebelum ada protes," kata ahli epidemiologi dan mantan komisioner kesehatan Detroit Abdul El-Sayed, dikutip dari CNN.

Seperti pada hari-hari sebelumnya, protes di kota-kota dari Los Angeles dan Chicago sampai ke New York dan Washington melibatkan serangkaian pawai yang terorganisir dengan jarak longgar.

Di Washington, ribuan orang berkumpul di Lincoln Memorial dan tempat lain sebelum berkumpul di Gedung Putih. Sejumlah besar orang bergerak melewati Rumah Sakit Universitas George Washington meneriakkan, "Angkat tangan, Jangan tembak!" "Kami berbaris untuk harapan, bukan untuk kebencian," dan "Saya tidak bisa bernapas!"

Seruan demonstran terakhir kali bergema saat protes di New York pada 2014, ketika Eric Garner meninggal saat ditangkap polisi setelah seorang petugas menggunakan teknik mencekik. Garner dan Floyd adalah bagian dari barisan panjang pria dan perempuan kulit hitam yang dibunuh oleh petugas kulit putih.

Upacara peringatan kedua untuk Floyd diadakan di kota North Carolina tempat ia dilahirkan. Ratusan orang berkumpul di sebuah gereja di Raeford untuk memberikan penghormatan mereka, sementara upacara pribadi untuk keluarga dilakukan kemudian pada hari yang sama.

Peringatan pertama George Floyd diadakan pada hari Jumat di Minneapolis dan pemakamannya dijadwalkan pada hari Selasa di Houston.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

11 hari lalu

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

Duel Manchester City vs Real Madrid leg kedua perempat final Liga Champions akan berlangsung di Etihad pada Kamis mulai 02.00 WIB, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

14 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

30 hari lalu

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa

Baca Selengkapnya

Nikki Haley Kalahkan Donald Trump di Washington DC, Apa Artinya?

55 hari lalu

Nikki Haley Kalahkan Donald Trump di Washington DC, Apa Artinya?

Capres Nikki Haley menang di Washington DC, kemenangan pertamanya dalam proses pencalonan, sebuah kemenangan simbolis.

Baca Selengkapnya

Kantornya Didemo, ICW Sebut Tak Pernah Ujarkan Rasisme ke Forum Masyarakat Pemuda Timur

26 Februari 2024

Kantornya Didemo, ICW Sebut Tak Pernah Ujarkan Rasisme ke Forum Masyarakat Pemuda Timur

ICW juga menanggapi perihal dugaan demonstrasi itu dilakukan berhubungan dengan isu pemakzulan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presiden FIFA Serukan untuk Ambil Tindakan Atasi Insiden Rasis di Sepak Bola

8 Februari 2024

Presiden FIFA Serukan untuk Ambil Tindakan Atasi Insiden Rasis di Sepak Bola

Presiden FIFA Gianni Infantino menyerukan untuk mengambil tindakan guna mengatasi meningkatnya insiden rasis di sepak bola di Kongres UEFA.

Baca Selengkapnya

Jadi Sasaran Rasis Saat Laga Udinese vs AC Milan di Liga Italia, Kiper Mike Maignan Bereaksi Keluar Lapangan

21 Januari 2024

Jadi Sasaran Rasis Saat Laga Udinese vs AC Milan di Liga Italia, Kiper Mike Maignan Bereaksi Keluar Lapangan

Laga Udinese vs AC Milan dalam lanjutan Serie A Liga Italia sempat dihentikan sekitar lima menit sebelum dilanjutkan kembali.

Baca Selengkapnya

Kasus Tewasnya Pemuda Kulit Hitam Elijah McClain, Polisi Pelaku Divonis 14 Bulan Penjara

6 Januari 2024

Kasus Tewasnya Pemuda Kulit Hitam Elijah McClain, Polisi Pelaku Divonis 14 Bulan Penjara

Bekas petugas kepolisian Colorado dijatuhi hukuman 14 bulan penjara karena perannya dalam tewasnya seorang pemuda kulit hitam Elijah McClain pada 2019

Baca Selengkapnya

Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

9 Desember 2023

Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

Pengadilan Prancis menghukum enam remaja karena dinilai terlibat dalam pemenggalan kepala guru sejarah Samuel Paty pada 2020.

Baca Selengkapnya