TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, ikut dalam demonstrasi di Parliament Hill dan berlutut tiga kali sebagai solidaritas kepada George Floyd bersama pendemo lain.
Acara Ottawa diselenggarakan oleh gerakan No Peace Before Justice, yang didirikan oleh seorang perempuan kulit hitam muda.
Dikutip dari CTV News, 6 Juni 2020, tujuan aksi ini adalah untuk menyatukan aktivis dan organisasi kulit hitam untuk berdiri dalam solidaritas terhadap kebrutalan polisi dan rasisme masyarakat.
Trudeau datang ke Parliament Hill dengan penjaga keamanan dengan mengenakan masker hitam. Dia bertepuk tangan dan mengangguk menanggapi orator di depan kerumunan, termasuk orang yang mengatakan tidak ada jalan tengah dalam masalah ini.
"Anda seorang rasis atau anti-rasis," kata pembicara.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengenakan masker sambil berlutut saat ikuti aksi damai menentang kematian seorang pria berkulit hitam George Floyd, oleh petugas kepolisian Minneapolis, di Parliament Hill, di Ottawa, Ontario, Kanada, 5 Juni 2020. REUTERS/Blair Gable
Demonstrasi ini menyusul protes di seluruh AS setelah sebuah video menunjukkan seorang polisi Minneapolis kulit putih berlutut di leher seorang pria kulit hitam, George Floyd, selama hampir sembilan menit, bahkan ketika ia memohon dilepaskan karena tidak bisa bernapas.
Ketika Floyd tidak bergerak dan meninggal, lutut petugas itu masih menindih lehernya.
Unjuk rasa Ottawa rencananya tidak pergi ke Kedutaan Besar AS tetapi massa pergi ke sana. Akun Twitter Kedubes AS di Ottawa berjanji lampu gedung kedubes akan redup selama sembilan malam untuk menghormati Floyd.
Pada hari Senin, polisi menembakan gas air mata ke para pengunjuk rasa damai di luar Gedung Putih guna memberi jalan bagi Presiden Donald Trump untuk berfoto memegang Alkitab sambil berdiri di depan sebuah gereja.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengenakan masker saat ikuti aksi damai menentang kematian seorang pria berkulit hitam George Floyd, oleh petugas kepolisian Minneapolis, di Parliament Hill, di Ottawa, Ontario, Kanada, 5 Juni 2020. REUTERS/Blair Gable
Ketika ditanya tentang ancaman Trump menggunakan tentara melawan pengunjuk rasa pada Selasa, Justin Trudeau diam selama lebih dari 20 detik sebelum dia mengatakan bahwa orang-orang Kanada sedang menonton Amerika Serikat dengan "horor dan kekhawatiran", dikutip dari Reuters.
Dilaporkan CNN, Justin Trudeau tidak berbicara selama unjuk rasa itu, meskipun ia bertepuk tangan dan mengangguk bersama dengan beberapa pembicara lainnya, termasuk saat ketika seorang pembicara menegaskan tidak ada jalan tengah pada rasisme. Pada suatu momen, Trudeau berteriak "Amin" bersama dengan pengunjuk rasa lainnya setelah seorang pembicara mendorong cinta dan keadilan.
Beberapa di antara kerumunan berteriak kepadanya untuk menentang Presiden AS Donald Trump, menurut laporan CTV News.
Meskipun banyak selebriti telah terang-terangan berbicara tentang dukungan mereka untuk pengunjuk rasa George Floyd di AS, dukungan dari para pemimpin dunia telah diredam, meskipun ada protes global yang menampilkan slogan Black Lives Matter.