PBB Sebut Puluhan Ribu Orang Filipina Tewas dalam Perang Narkoba

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 4 Juni 2020 14:41 WIB

Seorang bocah ikut berunjuk rasa di depan Markas Kepolisian Filipina di Manila, Filipina, 25 Agustus 2016. Dalam memerangi Narkoba, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi instruksi kepada aparat keamanan untuk menembak mati tersangka di tempat. AP Photo

TEMPO.CO, Jenewa – Perserikatan Bangsa - Bangsa atau PBB mengatakan ada puluhan ribu orang di Filipina yang diduga tewas dalam perang narkoba sejak pertengahan 2006.

Ini melibatkan polisi, yang memiliki impunitas, dan ajakan melakukan tindak kekerasan oleh pejabat tinggi Filipina.

Perang narkoba ini diluncurkan sejak Presiden Rodrigo Duterte memenangi pilpres 2006.

PBB mengatakan ini diwarnai retorika pejabat tingkat tinggi dan perintah polisi, yang bisa diterjemahkan izin untuk membunuh.

“Meskipun ada tuduhan kredibel menyebarnya pembunuhan ekstra-judisial secara sistematis dalam perang narkoba, namun ada impunitas atas pelanggaran seperti itu,” begitu laporan PBB seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 4 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Laporan Kantor HAM PBB mengatakan polisi melakukan penggerebekan rumah untuk mencari pemakai dan pengedar narkoba.

Lalu polisi memaksa tersangka untuk membuat pengakuan atau terancam tindak kekerasan.

Baru ada satu putusan pengadilan terkait pembunuhan Kian delos Santos pada 2017.

Siswa berusia 17 tahun di Kota Manila ini tewas di tangan polisi dan terekam kamera CCTV, yang memicu kemarahan publik.

“Situasi Hak Asasi Manusia di Filipina ditandai oleh fokus berlebihan soal ketertiban publik dan keamanan nasional termasuk memerangi terorisme dan narkoba,” begitu pernyataan Kantor HAM PBB.

Ini membuat,”Terjadinya pengorbanan HAM, proses hukum yang benar, penegakan hukum dan pertanggung-jawaban petugas keamanan.”

Laporan ini akan disampaikan kepada Dewan HAM PBB pada Juni 2020.

Temuan PBB ini juga menyatakan mayoritas korban perang narkoba pemerintah Filipina adalah lelaki muda dari komunitas miskin di kawasan perkotaan.

Aktivis HAM dan para pengacara bersiaga pekan ini menyusul adanya legislasi Anti-Terorisme, yang digagas Presiden Rodrigo Duterte. Mereka mengkhawatirkan adanya aturan drakonian yang melanggar HAM masyarakat Filipina.

Berita terkait

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

10 menit lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

22 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur

1 hari lalu

Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur

Polisi mengajukan kepada BNN agar Epy Kusnandar direhabilitasi

Baca Selengkapnya

Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

1 hari lalu

Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung mencopot jabatan Kepala Rutan Sukadana Azis Gunawan buntut narapidana kabur

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Polda Sumut Pakai Teknologi BRIN untuk Menemukan Ladang Ganja

1 hari lalu

Polda Sumut Pakai Teknologi BRIN untuk Menemukan Ladang Ganja

Polda Sumut memanfaatkan tekonologi dari BRIN untuk melacak keberadaan ladang ganja.

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

1 hari lalu

Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

Polisi mengungkap tempat produksi tembakau sintetis di salah satu apartemen di Serpong, Kota Tangerang Selatan. 3 orang ditangkap, 1 DPO.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

1 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya