Menteri Luar Negeri Amerika Temui Aktivis Peristiwa Tiananmen

Kamis, 4 Juni 2020 14:20 WIB

Pengunjung berfoto di dekat Gerbang Tiananmen pada hari pertama libur Hari Buruh Internasional di Beijing, Cina 1 Mei 2020. Warga Cina menyerbu kawasan wisata yang telah kembali dibuka seteleh ditutup akibat wabah virus Corona pada peringatan Hari Buruh Internasional. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari sebelum peringatan peristiwa Tiananmen pada malam ini, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menemui aktivis-aktivis peristiwa tersebut. Ironisnya, hal itu dilakukan tak lama setelah Presiden Donald Trump mendorong pengerahan militer untuk meredam unjuk rasa kematian George Floyd.

Dikutip dari South China Morning Post, Pompeo menemui empat aktivis dari peristiwa berdarah di tahun 1989 tersebut. Mereka adalah Wang Dan, Su Xiaokang, Liane Lee dan Henry Li. Adapun pertemuan digelar di kantor Pompeo.

"Kami berduka atas mereka yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Kami juga memberikan dukungan kepada warga Cina yang terus berupaya mewujudkan pemerintahan yang melindungi hak asasi manusia," ujar keterangan pers Kementerian Luar Negeri Amerika, dikutip dari South China Morning Post, Kamis, 4 Juni 2020.

Sebagai gambaran, Peristiwa Tianenmen terjadi 40 tahun lalu, di tahun 1989. Peristiwa tersebut dipicu perpecahan di dalam tubuh Partai Komunis Cina, antara mereka yang mendukung perubahan politik yang lebih bebas dengan mereka yang tetap menginginkan kontrol kuat dari negara.

Mayoritas warga Cina, saat itu, diketahui mendukung adanya keterbukaan politik yang lebih bebas. Oleh karenanya, untuk mendesak pemerintah agar berubah, mereka menggelar unjuk rasa di alun-alun Tiananmen. Jumlah demonstran diketahui mencapai satu juta orang saat itu.

Kelompok garis keras gerah dengan unjuk rasa yang terjadi. Apalagi, unjuk rasa digelar di alun-alun Tiananmen yang tak jauh dari makam Mau Zedong, pendiri Cina modern. Untuk meresponnya, darurat militer diberlakukan. Dari tanggal 3-4 Juni 1989, militer menyerbut Tiananmen, menyerang dan menangkap warga yang berunjuk rasa.

Tiga puluh satu tahun sejak peristiwa tersebut, masih banyak orang yang tidak diketahui keberadaannya. Kementerian Luar Negeri Amerika, dalam keterangan persnya, mendesak adanya pengusutan atas hal tersebut.

Menurut Wang Dan, yang hadir dalam pertemuan dengan Pompeo, diskusi mereka berlangsung selama 40 menit. Ia enggan mengungkapkan semua detilnya, namun menyampaikan bahwa tema diskusi mereka adalah soal bagaimana mewujudkan demokrasi di Cina. Wang, perlu diketahui, adalah salah satu aktivis buron dalam peristiwa Tiananmen.

"Kebanyakan kami yang berbicara dalam pertemuan tersebut. Kami menyarankan Amerika daripada menekankan dialog dengan Pemerintah Cina, lebih baik berdialog dengan warga. Ajarkan mereka soal fakta, kebenaran, tak terkecuali soal peristiwa 4 Juni," ujar Wang Dan.

Di Cina, saat ini, peringatan peristiwa Tiananmen masih dilarang. Hal serupa terjadi di negara-negara afiliasi Cina seperti Hong Kong. Taiwan juga mendesak Cina untuk mengakui peristiwa tersebut.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

5 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

5 Kontroversi Sydney Sweeney, Aktris Amerika yang Sedang Naik Daun

3 hari lalu

5 Kontroversi Sydney Sweeney, Aktris Amerika yang Sedang Naik Daun

Sydney Sweeney aktris pemeran Madame Web kerap menuai kontroversi. Apa saja?

Baca Selengkapnya