Demo George Floyd, Eks Menhan Amerika Kritik Soal Area Tempur

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 4 Juni 2020 09:41 WIB

Para pengunjukrasa berselisih dengan polisi anti huru hara saat menggelar aksi protes atas meninggalnya George Floyd oleh polisi Minneapolis, Amerika Serikat, di Istanbul, Turki, 2 Juni 2020. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Washington – Bekas Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, mengritik penggunaan kata “area pertempuran” oleh pejabat pertahanan terkait lokasi unjuk rasa untuk memprotes tewasnya George Floyd.

“Kita harus menolak setiap pemikiran bahwa kota-kota kita adalah area pertempuran,” kata Mattis dalam pernyataan di media The Atlantic dan dikutip Reuters pada Kamis, 4 Juni 2020.

Penggunaan kata itu dilakukan oleh Menteri Pertahanan Mark Esper dan Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley.

Ini menanggapi merebaknya aksi unjuk rasa di sejumlah kota di AS untuk memprotes tindakan kekerasan polisi hingga menewaskan pria kulit hitam George Floyd.

Polisi berkulit putih menangkap Floyd dengan tuduhan melakukan transaksi menggunakan uang palsu.

Advertising
Advertising

Rekaman video amatir, seperti dilansir Channel News Asia, menunjukkan Floyd tertelungkup di jalan raya dengan seorang polisi kulit putih menekan leher belakang Floyd menggunakan lutut.

George Floyd terdengar berkata saya tidak bisa bernapas beberapa kali sebelum belakangan dikabarkan dia meninggal.

Mattis juga mengritik Presiden AS, Donald Trump, yang dinilai tidak mencoba menyatukan rakyat tapi malah memecah belah.

Mattis juga mengritik rencana Trump untuk melibatkan militer AS dalam menangani kerusuhan sipil.

“Donald Trump merupakan Presiden pertama dalam masa hidup saya yang tidak mencoba menyatukan rakyat Amerika. Bahkan dia tidak mencoba untuk pura-pura melakukannya,” kata Mattis dalam pernyataan di media The Atlantic seperti dikutip Reuters pada Kamis.

Soal ini, Trump mengatakan dia tidak suka dengan gaya kepemimpinan Mattis saat masih menjadi menhan.

Dia juga menilai jasa Mattis, yang merupakan veteran marinir, cenderung dibesar-besarkan.

CNN melansir pernyataan Mattis ini muncul setelah beberapa terakhir pasukan Garda Nasional atau National Guardsmen serta petugas keamanan federal disebar di sejumlah titik di Washington.

Kehadiran mereka ini dianggap sebagai show of force atau unjuk kekuatan oleh pemerintah, yang sudah lama tidak terjadi.

Petugas keamanan federal juga membubarkan paksa demonstrasi dama di depan Gedung Putih pada Senin pekan ini.

Ini dilakukan agar Trump bisa melakukan sesi foto di depan gereja di seberang Lapangan Lafayette atau Lafayette Square, yang menjadi lokasi unjuk rasa memprotes tewasnya George Floyd.

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

15 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

18 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

22 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

22 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

28 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

32 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

36 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

44 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

44 hari lalu

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.

Baca Selengkapnya