Obat Avifavir Rusia Sembuhkan 90 Persen Pasien Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 1 Juni 2020 16:52 WIB

Suasana pembangunan rumah sakit khusus pasien virus corona atau Covid-19 di distrik Troitsk, Moskow, Rusia, 18 Maret 2020. Rumah sakit ini menggunakan bahan pre-fabrikasi dana akan dilengkapi dengan perlengkapan medis yang canggih. Sofya Sandurskaya/Moscow News Agency/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala otoritas keuangan RDIF Rusia, Kirill Dmitriev, mengatakan pemerintah memutuskan untuk menggunakan obat Avifavir dalam mengobati pasien terinfeksi virus Corona karena efek sampingnya relatif sedikit.

Obat berbentuk tablet ini bakal membantu pasien menjalani perawatan lebih cepat di rumah sakit.

Obat ini juga mengurangi durasi infeksi virus Corona pada pasien.

“Tapi obat ini kurang cocok untuk perempuan hamil,” kata Dmitriev seperti dilansir Reuters pada Senin, 1 Juni 2020.

Obat Avifavir ini cocok bagi pasien yang mengalami gejala ringan hingga menengah infeksi virus corona.

Advertising
Advertising

RDIF memiliki sekitar 50 persen saham di perusahaan manufaktur oat ChemRar.

RDIF juga mendanai proses uji klinis obat Avifavir ini sebanyak sekitar US$4.3 juta atau sekitar Rp62 miliar.

Biaya pengembangan obat ini di Rusia relatif rendah karena riset sebelumnya telah dilakukan di Jepang.

Obat Avifavir ini, yang juga dikenal sebagai favipiravir, dikembangkan pertama kali pada akhir 1990 oleh perusahaan asal Jepang.

Perusahaan ini kemudian dibeli oleh Fujifilm, yang mulai merambah bisnis layanan kesehatan.

Obat Avifavir ini bekerja dengan merusak mekanisme reproduksi dari virus termasuk virus influenza.

Spesialis medis dari Rusia memodifikasi obat ini untuk meningkatkan kemampuannya menyerang virus Corona atau Covid-19.

“Obat ini menunjukkan hasil sangat bagus pada uji klinis acak. Setelah empat hari, 65 persen pasien tidak lagi terinfeksi virus Corona,” kata Dmitriev.

Sebanyak 90 persen lebih pasien sembuh dari infeksi virus Corona dalam sepuluh hari.

Rusia, seperti dilansir situs Johns Hopkins University, memiliki 414 ribu orang terinfeksi virus Corona. Sebanyak 4.800 orang meninggal dunia akibat infeksi virus ini.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

22 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya