Muhyiddin Berhentikan Mahathir Mohamad dari Partai

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 31 Mei 2020 15:05 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mendengarkan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dalam konferensi pers menyusul deregistrasi sementara Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) di Petaling Jaya, dekat Kuala Lumpur, Malaysia 5 April 2018. [REUTERS / Lai Seng Sin]

TEMPO.CO, Kuala Lumpur — Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Muhyiddin Yassin, mencabut keanggotaan lima wakil rakyat dari partai itu termasuk Mahathir Mohamad, yang mendirikan Partai Pribumi dan pernah menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Muhyiddin merupakan PM Malaysia saat ini menggantikan Mahathir.

Dia beralasan pencabutan itu dilakukan karena Mahathir dan empat anggota parlemen telah bertindak melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

“Mereka tidak diberhentikan dari partai. Tapi, tindakan mereka melawan anggaran dasar partai. Ini menyebabkan keanggotaan mereka berakhir,” kata Muhyiddin kepada media pada Sabtu, 30 Mei 2020.

Partai Pribumi mengirim surat kepada lima anggota parlemen dari partai itu pada Kamis kemarin.

Advertising
Advertising

Isinya menginformasikan kepada kelima anggota parlemen bahwa keanggotaan mereka berakhir di partai berdasarkan pasal dari anggaran dasar partai.

Muhyiddin mengaku tidak melakukan ini lebih cepat meskipun ada desakan dia melakukannya.

“Saya ingin adil kepada semua pihak dan ingin memastikan keputusan yang dibuat berdasarkan anggaran dasar partai. Tidak ada individu di atas partai,” kata Muhyiddin.

Muhyiddin menilai keputusan Mahathir untuk menentang keputusan dan arahan dari dewan tertinggi Partai Bersatu mengecewakan.

“Tun dan para pendukungnya memilih bekerja dengan Pakartan Harapan meskipun partai memutuskan untuk tidak melakukannya,” kata Muhyiddin.

Pakatan Harapan merupakan koalisi partai pendukung Mahathir saat dia diusung sebagai PM Malaysia pada pemilu 2018.

Soal ini, Mahathir mengatakan posisinya duduk saat sidang parlemen atau Dewan Rakyat Malaysia sebaiknya tidak menjadi alasan partai untuk memberhentikannya.

“Tidak ada ketentuan dalam anggaran dasar partai soal posisi duduk. Saya bisa duduk di mana aja. Saya tidak melakukan apapun yang melanggar anggaran dasar,” kata Mahathir.

“(Duduk bersama oposisi) tidak berarti saya meninggalkan partai. Saya bisa duduk dimanapun di ruang parlemen,” kata Mahathir.

Berita terkait

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

21 jam lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

1 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

2 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

3 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

3 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

5 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

5 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya