Putra Mahkota Arab Saudi Bidik Eks Intelijen Top, Barat Khawatir

Sabtu, 30 Mei 2020 16:51 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pakar hubungan luar negeri mengungkapkan, intelijen Amerika dan Inggris mengkhawatirkan nasib mantan pejabat top intelijen Amerika Serikat, Saad Aljabri dan keluarganya yang menjadi target Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau dijuluki MBS.

Laporan Yenisafak, 30 Mei 2020 menjelaskan, Khalid, anak laki-laki Aljabri dalam satu wawancara mengungkapkan keluarganya menjadi target Putra Mahkota Arab Saudi untuk memaksa ayahnya pulang ke negaranya setelah tinggal di Toronto, Kanada sejak tahun 2017.

Khalid yang tinggal bersama ayahnya di Toronto melanjutkan, bahwa dua saudara kandungnya, Omar dan Sarah, telah ditangkap pada pertengahan Maret lalu oleh pihak Kerajaan Arab Saudi sebagai upaya menekan ayah mereka untuk pulang.

Mengapa Mohammed bin Salman memaksa Aljabri pulang ke Arab Saudi?

MBS ingin intelijen yang diklaim Barat sukses menghancurkan organisasi teroris al-Qaeda pulang karena khawatir membocorkan rahasia dan informasi sensitif yang dia miliki.

Advertising
Advertising

Adapun karir Aljabri berakhir menyusul perebutan kekuasaan antara MBS dan mantan Putra Mahkota Mohammed bin Nayef yang beberapa waktu lalu dilaporkan sakit parah di dalam penjara.

Dalam opini yang ditulis David Ignasius untuk the Washington Post mengatakan, rekan intelijen Aljabri percaya pemerintah negara Barat yang telah dibantu Aljabri selama bertahun-tahun kini saatnya memberikan bantuan kepadanya.

"Dari perspektif moral dan etik, kita punya kewajiban membantunya di saat sulit," kata mantan pejabat di Inggris dalam opininya.

Rekan kerja Aljabari warga Amerika yang membantu membangun kapabilitas melawan terorisme juga membantunya.

Michale Morell, mantan pelaksana direktur CIA di masa pemerintahan Barack Obama baru-baru ini mengatakan tentang Aljabri yang telah menyelamatkan nyawa warga Amerika dan Arab Saudi di dalam kerajaan Arab Saudi maupun di luar.

"Saya percaya dirinya dengan nyawa saya, dengan keluarga saya. Saya tidak dapat membayangkan bahwa dia akan pernah merancang untuk melawan pemerintahnya sendiri," kata Morell.

Mantan direktur CIA di masa pemerintahan Bill Clinton dan George W.Bush, George Tenet juga mengungkapkan kepercayaannya pada Aljabri.

"Dia sosok yang sangat solid," ujarn Tenet.

Tenet bekerja erat dengan intelijen Arab Saudi itu untuk membangun sistem keamanan baru Arab Saudi guna memperkuat perlawanan terhadap al-Qaeda dan jaringannya di Yaman yang dimulai sejak tahun 2003.

Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

8 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

9 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

14 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya